STKIP Taman Siswa Bima dan Bawaslu Kabupaten Bima Jalin Kerja Sama Penguatan Pendidikan Demokrasi

Bima (NTBSatu) – STKIP Taman Siswa Bima menerima kunjungan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bima, Selasa, 14 Oktober 2025.
Kunjungan tersebut dalam rangka membangun kerja sama strategis di bidang pendidikan politik dan pengawasan partisipatif menjelang Pemilu 2029.
Pertemuan ini berlangsung di ruang rapat STKIP Taman Siswa Bima. Turut hadir pimpinan kampus, Ketua Bawaslu Kabupaten Bima beserta jajarannya, serta perwakilan dosen dan mahasiswa.
Dalam sambutannya, Pimpinan STKIP Taman Siswa Bima menyampaikan apresiasi atas inisiatif Bawaslu untuk menjalin kemitraan dengan perguruan tinggi.
Ia menegaskan, kerja sama ini menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran politik dan membentuk pemilih cerdas di kalangan mahasiswa.
“Kita mulai dulu dari kerja sama antara pimpinan perguruan tinggi dan pimpinan Bawaslu. Ke depan, tentu akan ada momen-momen besar yang melibatkan mahasiswa dalam kegiatan pendidikan demokrasi,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Kabupaten Bima menyampaikan rasa syukur atas sambutan baik dari pihak kampus.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan bentuk akad kerja sama resmi antara Bawaslu dan STKIP Taman Siswa Bima untuk bersama-sama menanamkan nilai-nilai demokrasi sejak dini.
“Kerja sama ini bukan sekadar formalitas. Kami berharap melalui kegiatan ini, mental dan pemahaman demokrasi mahasiswa semakin matang. Sehingga, mereka menjadi bagian dari pengawasan yang berintegritas,” tutur Ketua Bawaslu.
Upaya Perluas Jaringan Pendidikan Politik
Lebih lanjut, ia menjelaskan, kolaborasi dengan perguruan tinggi merupakan bagian dari upaya Bawaslu untuk memperluas jaringan pendidikan politik.
Melalui program ini, harapannya mahasiswa memahami peran penting pengawasan pemilu dan nilai-nilai demokrasi yang berkeadilan.
Selain itu, kerja sama ini juga membuka peluang bagi pelaksanaan kuliah umum, KKN-PPL tematik, hingga pengembangan mata kuliah pendukung demokrasi dan kepemiluan di lingkungan kampus.
Ketua Bawaslu juga menegaskan, pentingnya peran perguruan tinggi sebagai “Kampus Berdampak”. Yakni institusi yang tidak hanya menghasilkan lulusan berilmu, tetapi juga berkontribusi nyata bagi masyarakat dan kehidupan demokrasi.
“Pemilu yang baik di masa depan bukan hasil dari hari ini, tetapi hasil dari proses pendidikan politik sejak beberapa tahun sebelumnya,” ungkapnya.
Melalui pertemuan yang berlangsung hangat tersebut, kedua pihak sepakat untuk melanjutkan ke tahap penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU). Serta, menyusun rencana kegiatan bersama dalam bentuk sosialisasi, kuliah umum, dan kegiatan akademik lainnya yang berorientasi pada penguatan literasi demokrasi di kalangan mahasiswa. (*)