Pemprov NTB diketahui menjadi pemilik saham terbesar NTB Syariah, dengan jumlah 47,27 persen di tahun 2023.
Total ekuitas yang dicatatkan Bank NTB Syariah pada tahun 2018 sebesar Rp1,32 triliun menjadi Rp1,7 triliun di tahun 2023.
Indikator terakhir yaitu Laba bersih. Ini merupakan bagian yang penting karena menjadi indikasi dari profitabilitas perusahaan.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan melalui laman resminya, Bank NTB Syariah tetap mencatatkan laba atau keuntungan dalam enam tahun terakhir.
Baca Juga: Peduli Warga Tak Punya Rumah, Pemkot Bima Serahkan Rumah Khusus Asakota
Laba meningkat seiring dengan perkembangan perusahaan di berbagai lini. Laba terbesar dicatatkan bank pada tahun 2023 sebesar Rp210,03 miliar.
Berikut ini rincian jumlah total aset, liabilitas, ekuitas, dan laba bersih periode 2018-2023, yang tercantum dalam Laporan Tahunan Tata Kelola PT Bank NTB Syariah.
Tahun 2018
Total Aset: Rp7,102,977 Triliun
Total liabilitas: 5,779,966 Triliun
Total Ekuitas: 1,323,011 Triliun
Laba Bersih: 37,979 Miliar
Tahun 2019
Total Aset: 8,687,652 Triliun
Total liabilitas: 7,278,253
Total Ekuitas: 1,409,399
Laba Bersih: 162,439 miliar
Tahun 2020
Total Aset: 10,458,888 Triliun
Total liabilitas: 9,042,539
Total Ekuitas: 1,416,349
Laba Bersih: 135,143 miliar
Tahun 2021
Total Aset: 11,258,769 Triliun
Total liabilitas: 5,779,966 Triliun
Total Ekuitas: 1,445,349 Triliun
Laba Bersih: 139,920 miliar
Tahun 2022
Total Aset: 13,056,254 Triliun
Total liabilitas: 11,517,205 Triliun
Total Ekuitas: 1,539,049 Triliun
Laba Bersih: 177, 293 Miliar
Tahun 2023
Total Aset: 14,325,107 Triliun
Total liabilitas: 12,620,215 Triliun
Total Ekuitas: Rp1,704,892 Triliun
Laba Bersih: Rp210,037 Miliar. (STA)