BERITA NASIONAL

Mahfud MD Mundur dari Menteri Jokowi: Diapresiasi Timnas, Dipertanyakan TPN  

Mataram (NTBSatu) – Sejumlah politisi menanggapi akan mundurnya Mahfud MD sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan.

Komentar tersebut datang dari Politisi yang tergabung menjadi Tim Kampanye Nasional (Timnas) Anies Baswedan- Muhaimin Iskandar (Amin), Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Pragib), dan Tim Pemenangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD (Gama)

Juru Bicara Timnas Amin, Syaiful Huda mengapresiasi langkah yang tengah diambil oleh Mahfud MD

“Kita apresiasi langkah pak Mahfud, terlepas dari alasan apapun, ditengah oase pak Presiden Jokowi mengambil pilihan tidak sebagai negarawan, itu menjadi oase tersendiri dari mundurnya pak Mahfud” ujarnya dikutip dari siaran youtube tvOnenews, Kamis, 25 Januari 2024.

Lebih lanjut, dia menilai kemunduran Mahfud MD sebagai menteri juga diakibatkan dari rasa kecewanya terhadap sikap presiden yang menyatakan, presiden boleh berkampanye.

“Saya kira ini satu hal, yang kira-kira mas Dahnil panik, kepanikan tersendiri sehingga pak Presiden turun tangan, mungkin skenario berbagai hak tidak jalan,” ujarnya.

Tak hanya Timnas Amin, TPN juga menanggapi sikap Mahfud MD yang mengundurkan diri disaat masa kampanye sudah dekat.

Pihak TPN justru mempertanyakan sikap yang diambil oleh Cawapres nomor urut tiga tersebut. Menurutnya sikap itu tidak diatur dalam regulasi yang ada.

“Kalau menurut kami, mundur enggak mundur sebagai menteri itu kan nggak diatur di undang-undang,” ujar dia saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 24 Januari 2024.

Baca Juga: Petani NTB Mulai Kesulitan Pupuk, Relawan Ganjar–Mahfud GGMU Bantu Petani Lokal

Habiburokhman mengatakan, undang-undang memperbolehkan menteri aktif maju sebagai Capres atau Cawapres. Bila Mahfud beranggapan mundur dari kabinet nilainya lebih positif daripada tidak mundur, lanjut Habiburokhman, rakyat akan mempertanyakan sikap itu.

Dia mengaku telah berdiskusi perihal sikap Mahfud ini dengan warga di Pasar Ciplak, Jakarta Timur. Menurut dia, warga mempertanyakan rangkap status Mahfud selama ini.

“Apa yang beliau praktikkan 72 hari kemarin, sejak 13 November (2023) sampai hari ini, hari ke-72, statusnya rangkap sebagai menteri aktif sebagai cawapres,” tutur dia.

Habiburokhman menambahkan, jika besok atau sampai pekan depan belum mundur juga, Mahfud Md makin banyak mengisi hari dengan sesuatu yang negatif. “Padahal kampanye ini tinggal 22 hari lagi,” kata dia.

Dia juga menyebut sudah banyak hari dijalani oleh Mahfud Md dengan rangkap status. Dia mempertanyakan mengapa Mahfud Md baru bicara sekarang, ketika pemilu sudah berjalan 75 persen. “Silakan saja Pak Mahfud menjawab dan nanti rakyat akan menilai,” ucap dia.

Dilain sisi, TPN juga angkat bicara soal Cawapresnya yang mengundurkan diri.

Deputi Kanal Media TPN Ganjar-Mahfud, Karaniya Dharmasaputra, mengatakan rencana Mahfud mengundurkan diri dari jabatan Menkopolhukam sudah beberapa kali dibahas bersama Ganjar Pranowo selaku Calon Presiden (Capres).

Ia juga menuturkan rencana pengunduran diri Mahfud dari Kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu di luar urusan elektoral pragmatis.

“Kalau begitu dari awal saja, kenapa baru mepet begini. Karena ada juga analisa yang nilai kalau untuk kebutuhan elektoral ya sudah telat dong. Memang iya, karena tujuannya bukan buat hal pragmatis seperti itu,” ujarnya saat dihubungi Tempo, Rabu, 24 Januari 2024.

Baca Juga: Jaga Stabilitas Harga, Pemkot Bima Gandeng Bulog Lakukan Operasi Pasar

1 2Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button