Mataram (NTBSatu) – Politikus dari Partai Gelora, Fahri Hamzah menilai pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut satu dan dua keliru.
“Penting dari awal tahu pintu masuk dan pintu keluar,” kata Fahri dilansir video yang diunggahnya saat menghadiri Podcast Deddy Corbuzier, Kamis, 8 Februari 2042.
Menurut pria kelahiran Sumbawa ini, dua hal itu yang tidak diketahui pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.
“Dan itu sekarang menjebak,” ujar Wakil Ketua Umum Partai Gelora ini.
Alasan Fahri mengatakan demikian karena Pemilu 2024 ini dinilainya diseret seperti Pemilu 2014 dan 2019 lalu.
Berita Terkini:
- Jaksa Tahan Eks Pimpinan Cabang BSI di Lapas Lombok Barat
- Kejati NTB Angkut Eks Pimpinan BSI Cabang Mataram di Semarang Dugaan Korupsi KUR Rp8,2 Miliar
- Nelayan Sekaroh Lotim Menjerit, 10 Tahun PT Autore Diduga Merompak Mutiara Senilai Ratusan Miliar
- Polisi Minta BPKP Hitung Kerugian Negara Dugaan Korupsi Sewa Alat Berat Dinas PUPR NTB
“Saya pernah marah. Karena upaya menyeret kelompok kanan terlalu cepat, karena proyek di gelora rasionalisasi kepada teman teman yang marah-marah,” jelasnya.
Menurutnya, politik tidak hanya soal aqidah dan ideologis semata. Tapi juga soal kemaslahatan. Dan itu menurut Fahri yang utama.
“Jadi politik soal kemaslahatan, bukan soal aqidah dan ideologis semata,” tegasnya.
Pandangan Fahri, anggapan bahwa Anis merupakan pasangan kanan yang membuat fenomena Pemilu tahun ini seperti dua pemilu sebelumnya.
“Padahal itu tidak. Itu lagi-lagi kesalahan pintu masuk dan tidak tahu pintu keluar. Akhirnya ini sedang yang terjadi,” tegasnya. (KHN/*)