Mataram (NTBSatu) – Kuota pupuk subsidi yang diterima NTB dari pemerintah pusat di 2024 ini berkurang drastis hingga 50 persen jika dibanding periode 2023 lalu.
Kondisi itu pun menyulitkan petani. Mereka kesulitan mendapat pupuk untuk memenuhi kebutuhan di musim tanam pertama di awal tahun ini.
Melihat kesulitan yang dialami petani itu, relawan Gerakan Ganjar Mahfud (GGMU) NTB bergerak menyalurkan bantuan pupuk. Koordinator Wilayah GGMU NTB, Muhammad menyebut program penyaluran bantuan ini dibuat pihaknya untuk mendukung petani bisa tetap produktif di musim tanah pertama tahun ini.
“Kita berharap petani-petani lokal kita bisa tetap produktif memasuki musim tanam ini. Terlebih kondisi cuaca yang tidak menentu juga sudah berpengaruh ke usaha pertanian, sumber pendapatan petani-petani lokal kita, sejak pertengahan tahun lalu,” ujar Muhammad Rabu 24 Januari 2023.
Menurutnya, kelangkaan pupuk subsidi saat ini seharusnya tidak terjadi, lantaran petani sudah cukup kesulitan menghadapi kondisi cuaca yang tak menentu akibat dampak fenomena El Nino, sehingga musim hujan sempat mundur dan kemarau berkepanjangan terjadi. Karena itu, pihaknya berharap penyaluran bantuan pupuk yang dilakukan bisa meringankan beban petani.
Bantuan pupuk tersebut salah satunya disalurkan untuk empat kelompok tani di Kecamatan Batulayar, Lombok Barat. Pupuk yang diberikan ke petani adalah jenis urea petrokimia non subsidi.
“Kalau dibeli sendiri oleh petani pupuk non subsidi ini akan memberatkan karena harganya cukup mahal, karena itu kita berusaha bantu agar petani tetap produktif dengan bantuan pupuk ini. Sebenarnya bisa juga petani menggunakan pupuk organik, tapi itu butuh waktu lebih lama untuk persiapan tanamnya,” jelas Muhammad.
Kelompok tani yang mendapat bantuan antara lain dua Kelompok Tani Senteluk 1 dengan luas lahan tanam 22,48 hektare, Kelompok Tani Senteluk 2 dengan luas lahan tanam 18,96 hektare, Kelompok Tani Harapan dengan luas lahan 50,8 hektare, dan Kelompok Tani Aiq Genit dengan luas lahan tanam 21,94 hektare.
Menurut Muhammad, bantuan pupuk non subsidi ini juga sejalan dengan visi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo – Mahfud MD yang ingin mewujudkan kedaulatan pangan. Di mana hal itu bisa dicapai jika sektor pertanian didukung agar terus maju.
“Tapi kita miris dengan kondisi saat ini, di mana petani justru masih kesulitan berhadapan dengan kondisi cuaca sampai kelangkaan pupuk. Dari semua itu, kita berharap bisa meringankan beban petani kita dan mendukung agar bisa tetap produktif,” tandas Muhammad. (HAK*)