“Ini menjadi instrumen dalam mencapai tujuan pembangunan nasional, yaitu menghilangkan kemiskinan ekstrem mendekati 0 persen dan penurunan stunting menjadi 14 persen pada 2024,” ujarnya saat penyerahan DIPA dan daftar alokasi TKD di Pendopo Tengah Gubernur NTB, Desember lalu.
Fokus APBN 2024 seperti perbaikan kualitas SDM dengan menghapus kemiskinan ekstrem, menurunkan stunting, meningkatkan akses serta kualitas layanan kesehatan dan pendidikan.
Percepatan transformasi ekonomi hijau melalui hilirisasi SDA revitalisasi industri, penguatan ekonomi hijau, serta reformasi struktural. Pemberian subsidi dan bantuan sosial yang tepat sasaran dengan peningkatan akurasi data, perbaikan mekanisme penyaluran, dan sinergi program.
Penguatan sinergi anggaran pusat dan daerah dengan menyusun kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal berdimensi regional dan sinkronisasi belanja pusat dan daerah.
Peningkatan efisiensi dan efektivitas belanja negara untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, dan pemerataan pembangunan, baik antargolongan maupun antar wilayah.
Berita Terkini:
- LGBT Penyumbang Kasus HIV/AIDS Terbanyak di Lombok Timur, Pentingnya Kemauan Berobat
- Pasien BPJS Lombok Timur Keluhkan Kekosongan Obat di Puskesmas
- SMKPP Negeri Bima Beri Kontribusi Ketahanan Pangan Lokal
- SMKPP Negeri Bima Siapkan Keterampilan Pertanian Aplikatif Bagi Siswa
“Kepada kuasa pengguna anggaran Satker di NTB, silahkan menggunakan anggaran dengan disiplin, teliti, efisien dan efektif melalui belanja harus sesuai prioritas dengan fokus pada hasil. Tingkatkan transparansi dan akuntabilitas dan tidak boleh ada korupsi serta percepat eksekusi pelaksanaan anggaran di awal tahun sehingga manfaatnya segera dirasakan oleh masyarakat,” pungkasnya. (STA)