“Pejabat mendapat jabatan itu seharusnya dari prestasi bukan dibeli seperti itu. Saya minta kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTB agar mengambil sikap tegas kepada bawahannya yang melakukan tindakan tersebut,” tandasnya.
Sebelumnya, belasan Kepala Sekolah (Kepsek) di Bima sedang resah.
Betapa tidak, seorang oknum caleg DPRD NTB di Bima inisial B diduga mencatut nama Pj Gubernur, Lalu Gita Ariadi untuk mengumpulkan sejumlah guru penggerak untuk dimintai sejumlah uang belasan juta rupiah.
Informasi diterima NTBSatu, B melakukan kegiatannya bersama dua orang lainnya yakni pengawas KCD Dikbud Bima inisial S dan Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri di Tambora inisial H.
Sumber menyebut, ketiganya memiliki peran berbeda. Caleg DPRD NTB itu berperan mendata nama dan jumlah guru penggerak, calon Kepsek yang akan diajukan ke Pj Gubernur.
Berita Terkini:
- MDMC Gelar Program “Karang Tangguh” di NTB, Upaya Tekan Risiko Dampak Bencana
- Debat Baru Mulai, Calon Wali Kota Bima Nomor Urut 3 Tinggalkan Podium
- Senator Evi Apita Maya Tegaskan Dukung Zul-Uhel di Pilgub NTB 2024
- SMKPP Negeri Bima akan Teruskan Pertanian Berkelanjutan
Sedangkan S dan H bertugas menghubungi para guru penggerak dan Kepsek yang masih ingin bertahan. Para Kepsek diminta menyiapkan sejumlah uang belasan juta jika ingin bertahan dari jabatannya.
“Jadi ada yang diminta dari Rp17 hingga Rp30 juta. Sesuai dengan besar kecil sekolah,” kata sumber NTBSatu, Minggu, 7 Januari 2024. (ADH)