Komisi V DPRD NTB Sesalkan Oknum Polisi yang Diduga Rudapaksa Mahasiswi asal Lombok Timur
Sang pemilik kos awalnya mondar-mandir di depan kamar korban. Lalu pemilik kos menanyakan kondisi kamar dan berlagak ingin mengecek fasilitas kos dan menawarkan diri untuk memperbaiki fasilitas kamar korban.
Terlapor, kata Tohri Azhari, memasang cermin. Sementara korban asyik bermain HP. Tiba-tiba terduga pelaku memegang pundak kemudian merebahkan korban ke kasur. “Korban sempat memberontak karena tidak menyangka hal itu akan terjadi,” jelas Tohri Azhari dikutip beritasatu.
Baca Juga : Dapat Proyek Strategis Miliaran, UIN Mataram Minta Pendampingan Kejati NTB
Korban sempat memberontak dengan melakukan perlawanan menggunakan kaki dan tangannya. Tetapi karena takut dibunuh, akhirnya korban takut berteriak. “Korban sempat mau berteriak, tetapi khawatir akan dicekik dan dibunuh oleh oknum polisi, sehingga korban diam saja dan hanya melakukan perlawanan dengan fisik, karena mau berteriak pun pasti tidak terdengar,” tuturnya.
Setelah memuaskan nafsunya, terduga pelaku langsung meminta maaf dan keluar dari kamar, Selanjutnya korban menghubungi temannya meminta tolong. (ADH)
Baca Juga : RS Apung Laksamana Malahayati Singgah di KSB, Warga Antusias Berobat



