P2G juga menyoroti janji tambahan tunjangan guru sebesar Rp 2 juta per bulan.
“Jika dikalkulasikan akan menyedot APBN sebesar 79,2 triliun per tahun,” jelasnya P2G dalam rilisnya.
Sementara, soal komitmen Ganjar-Mahfud MD mengenai gaji guru hingga 20 juta per bulan, P2G menilai dalam kalkulasi riil wacana tersebut tak realistis.
Baca Juga : 64,07 Persen Petani Milenial di NTB Sudah Adopsi Teknologi Digital
“20 juta rupiah dikali 3,3 juta guru = Rp 66 Triliun per bulan. Alhasil negara harus menyiapkan anggaran jumbo sebesar Rp 792 triliun (belum ditambah gaji ke-13 dan THR per tahun) khusus untuk gaji guru,” terang P2G.
Koordinator Nasional P2G, Satriwan Salim menambahkan, angka ini justru melampaui alokasi 20% APBN untuk fungsi pendidikan. Diketahui, dalam APBN Tahun 2023, anggaran pendidikan menyedot sekitar Rp 612 triliun.
“Tidak mungkin rasanya, anggaran untuk sekadar gaji guru melebihi 20% APBN untuk pendidikan,” ungkapnya.
Baca Juga : Raih Medali Emas Kejuaraan Dunia Karate, Siswa SMPN 6 Mataram Ini Dikenal Religius