Selain itu, festival tersebut juga akan menampilkan bazar atau pasar rakyat yang mengusung tema “Desa Masa Lalu”. Masyarakat dapat menikmati berbagai jajanan tradisional yang sudah jarang ditemui generasi modern.
“Ini adalah kesempatan yang tepat untuk mengenang dan menghargai warisan kuliner dari masa lalu,” kata Imam.
Baca Juga : Pj. Gubernur NTB Lepas 32 Awardee NTB ke Al Bukhari International University Malaysia
Ia berharap festival ini dapat menginspirasi masyarakat Pringgasela Selatan dan daerah sekitarnya untuk terus berkontribusi dalam membangun ketahanan pangan yang inklusif, resilient, dan berkelanjutan.
“Kita berharap juga bahwa dengan event ini kita dapat menunjukkan kedaulatan pangan desa kita,” ucapnya,” ucapnya.
Estimasi masyarakat yang akan hadir dalam festival ini khususnya pada event utama mencapai 10.000
orang. Sebagian berasal dari tamu undangan, yaitu tiga trah yang ada di Desa Pringgasela Selatan, meliputi Tanaq Gadang (Rumbuk, Temanjor, dan Teganang), Trah Sumbawa, Trah Masbagik, kemudian tamu dari Desa Se-Kecamatan Pringgasela. (MKR)
Baca Juga : Kuasai Suara Kelompok Muda, Ganjar-Mahfud Meroket di Survei LPPM IKA Unpad
