Mataram (NTBSatu) – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada 1,15 juta kunjungan wisman (wisatawan mancanegara) ke Indonesia pada Mei 2024.
Plt Sekretaris Utama BPS Imam Machdi, dalam Berita Resmi Statistik, Senin, 1 Juli 2024, mengatakan jumlah tersebut meningkat 7,36 persen dari bulan sebelumnya yang sebanyak 1,07 juta kunjungan.
Iman mengatakan pergerakan wisman juga terus merangkak naik. Hal ini tercermin dari jumlah kunjungan wisman sepanjang Mei 2024 lebih banyak 20,11 persen dari periode yang sama tahun lalu. Tercatat, ada 953.714 wisman yang mengunjungi Indonesia pada Mei 2023.
“Jika dilihat dalam 1 tahun terakhir atau sejak Mei 2023-Mei 2024, angka pada Mei 2024 merupakan yang tertinggi,” ungkap Imam.
Sementara jumlah terendah dalam kurun waktu tersebut terjadi pada Januari 2024 yang sebanyak 927.746 kunjungan.
Kunjungan Wisman ke Indonesia, Mayoritasnya dari Malaysia
Melihat dari moda transportasinya, para pelancong asing yang menggunakan angkutan udara pada Mei 2024 tercatat naik 11,31 persen menjadi 835.722 kunjungan. Kemudian, angkutan laut naik 13,40 persen menjadi 127.952 kunjungan.
Sementara itu, yang menggunakan angkutan darat terpantau turun 1,49 persen menjadi 24.024 kunjungan. Kemudian, wisman yang berkunjung melalui pintu masuk perbatasan juga turun 12,16 persen menjadi 157.801 kunjungan.
Berdasarkan negaranya, turis Malaysia masih menjadi wisman paling banyak berkunjung ke Indonesia sepanjang Mei 2024, yakni mencapai 200.700. Proporsinya tercatat sebesar 17,50 persen dari total kunjungan wisman ke dalam negeri pada bulan kelima tahun ini.
Kemudian sebanyak 137.200 kunjungan wisman pada Mei 2024 berasal dari Australia. Dan porsi terbanyak selanjutnya Singapura dan China dengan masing-masing kunjungan sebanyak 111.020 kunjungan dan 98.630 kunjungan.
Dari sisi jumlah perjalanan wisman, tren dalam 5 tahun terakhir terpantau fluktuatif. Jumlah perjalanan paling banyak terjadi pada 2019, dengan total perjalanan mencapai 11,69 juta perjalanan.
Akan tetapi, jumlah perjalanan menurun drastis pada 2020 dan 2021 lantaran adanya pandemi Covid-19. Kemudian, sektor pariwisata mulai membaik seiring dengan meredanya pandemi. Hal itu pun tecermin dari peningkatan hingga pertengahan tahun 2024 ini.