Mataram (NTBSatu) – Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA dan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyatakan bahwa posisi pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD selalu terjepit.
Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Prabowo-Gibran Tertinggi, Anies-Muhaimin Berpontensi Masuk Putaran Kedua
Peneliti LSI Denny JA menyatakan, Ganjar-Mahfud terjepit lantaran sering mengkritisi kebijakan Presiden Jokowi.
Tingkat kepuasan publik terhadap kepemimpinan presiden Jokowi cukup tinggi, sehingga sikap mengkritisi Jokowi terus menerus mengakibatkan elektabilitas Ganjar-Mahfud tergerus.
“Kalau di survei kita pemilih yang puas terhadap Jokowi itu di survei sebelumnya masih besar di Pak Ganjar. Sekarang ada penurunan,” kata Ikrama dalam diskusi Adu Perspektif detik.com bersama Total Politik, dikutip dari detik.com Kamis, 23 November 2023.
Baca Juga:
- NTB Darurat Preman, 302 Kasus Diungkap Selama 14 Hari
- Respons Guru Besar Unram Terkait Tuntutan Pembentukan PPS, Tepis Isu Kesenjangan Pembangunan
- Tempat Biliar di Mataram Dapat Sanksi Tegas Gegara Dibangun Tanpa Izin
- Tersangka Korupsi KUR Rp450 Juta di BNI Bima Masuk DPO
“Walaupun memang angka migrasi belum pada titik mentok masih ada juga ceruknya di Pak Ganjar sebenarnya orang yang puas kepada pak Jokowi masih banyak juga,” tambahnya.
Dia menyarankan agar Ganjar dan Mahfud berusaha berada di posisi tengah, sambil menekankan bahwa Ganjar tidak boleh mengabaikan dukungan dari pendukung Jokowi agar tidak kehilangan basis pemilihnya.
Baca Juga: LSI Denny JA: Prabowo Menang di Warga NU, Anies Unggul di Muhammadiyah
“Posisi yang diperlukan oleh Ganjar-Mahfud adalah menarik ke tengah sekaligus tidak membuang ceruk yang dari kanan. Itu agak sulit memang dilematis, terjepit di antara suasana nuansa sedangkan hilal sudah mulai naik beberapa derajat di atas ufuk,” katanya.