Mataram (NTBSatu) – Menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, penting bagi masyarakat untuk memahami metode kampanye yang berlaku dan larangan yang harus dihindari.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan kampanye resmi untuk Pilpres 2024 dijadwalkan dimulai pada tanggal 28 November mendatang.
Masa kampanye akan berlangsung selama 75 hari hingga 10 Februari 2024 mendatang.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, kampanye adalah kegiatan peserta pemilu atau pihak lain yang ditunjuk oleh peserta pemilu untuk meyakinkan pemilih dengan menawarkan visi, misi, program dan/atau citra diri peserta pemilu.
Berita Terkini:
- Segini Gaji Helmy Yahya hingga Bossman Mardigu Usai Ditunjuk Jadi Komisaris Bank BJB
- Scorpions Pernah Konser di 4 Kota Indonesia, Bali Jadi Sejarah Terciptanya Lagu “When Came Into My Life” Karya Mendiang Titiek Puspa
- Eks Anggota Polisi Terjerat Kasus Narkoba Kabur dari Tahti Polda NTB
- Dugaan Penyimpangan Anggaran Dukcapil Lombok Tengah Dilaporkan ke Jaksa
Kampanye dilaksanakan secara serentak, meliputi kampanye pemilu presiden dan wakil presiden, serta kampanye pemilu anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Berdasarkan UU No 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, Pasal 275 menyebutkan, ada delapan metode kampanye pemilu diantaranya:
- Pertemuan terbatas.
- Pertemuan tatap muka.
- Penyebaran bahan kampanye pemilu kepada umum. 4. Pemasangan alat peraga di tempat umum.
- Pemasangan alat peraga di tempat umum.
- Media sosial; Iklan media massa cetak, media massa elektronik, dan internet.
- Rapat umum.
- Debat pasangan calon tentang materi kampanye pasangan calon dan Kegiatan lain yang tidak melanggar larangan kampanye pemilu dan ketentuan perundang-undangan.