Mataram (NTBSatu) – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Nusa Tenggara mencatatkan sebanyak 1,36 juta atau 81,95 persen wajib pajak di NTB – NTT sudah melakukan pemadanan nomor induk kependudukan (NIK) dan nomor pokok wajib pajak (NPWP) per 25 Oktober 2023.
Adapun DJP Nusra menargetkan pemadanan sebanyak 1.667.324 sampai 31 Desember 2023. Data terkini menunjukan terdapat 1.366.333 NIK telah tervalidasi sementara 300.991 NIK belum tervalidasi.
Berita Terkini:
- KNPI Apresiasi Pemda Lombok Barat Dimulainya Perbaikan Jalan Terong Tawah
- Harga iPhone 12 hingga iPhone 15 Banjir Diskon di iBox per Mei 2025
- Panasonic Indonesia Pastikan tak Terdampak PHK Massal 10.000 Karyawan
- Pemprov NTB Gelontorkan Hibah Rp28 Miliar Sukseskan Fornas VIII 2025
Integrasi NIK dengan NPWP ini bertujuan untuk peningkatan pelayanan wajib pajak. Wajib pajak juga lebih mudah mengakses beragam kebutuhan terkait perpajakan dengan menggunakan identitas tunggal.
“Terhitung mulai 1 Januari 2024 seluruh layanan perpajakan dan layanan lainnya sudah menggunakan NPWP dengan Format 16 digit NIK,” ujar Kabid Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas, Kanwil DJP Nusa tenggara, I Gede Wirawiweka ditemui NTBSatu, Senin, 30 Oktober 2023.
Dengan integrasi keduanya, wajib pajak tidak perlu menghafal atau mengingat dua nomor sekaligus.