“Sehingga program Jumat Belondong ini harus menggunakan sarung khas tenun NTB,” ujarnya.
Selain program Jumat Belondong, adapun cara mempromosikan tenun NTB adalah, menjadikannya sebagai oleh-oleh atau cinderamata bagi tamu-tamu, baik tingkat nasional maupun internasional.
“Kami hadir disini untuk memastikan kemampuan produksi yang ada di masyarakat kita. Kami dari pemerintah menyiapkan pasarnya, bapak dan ibu menciptakan produknya,” tutur Gita Ariadi saat mengunjungi Sentra Tenun di Desa Rangga, Kecamatan Pajo, Kabupaten Dompu.
Berita Terkini:
- Kunker ke Surabaya, Komisi III DPRD NTB Nilai Perubahan Perda Penyertaan Modal Mendesak
- Diskursus Vol VI Overact Theatre, Menguak Sejarah Teater Kamar Indonesia
- Perjalanan Kepemilikan ANTV yang Kini Lakukan PHK Massal
- Sebelum Gubernur Terpilih Dilantik, Hassanudin akan Dievaluasi Kemendagri 9 Januari 2025
Hal itu sebagai salah satu langkah agar para pengrajin tenun di NTB semakin semangat berkarya dan selalu inovatif, kreatif dan produktif dalam menghasilkan produk tenun berkualitas khas NTB.
Ia pun berharap, dengan langkah itu, perekonomian akan terus menggeliat dan menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat.
“Kualitasnya terus ditingkatkan, kemampuan produksi dan lain sebagainya, kalau ini bergerak ibu-ibu banyak menghabiskan waktu dengan hal-hal yang kreatif, industri kreatif, positif, produktif,” pesannya. (MYM)