Okupansi Hotel di Lombok Jelang MotoGP Baru 70 Persen

Mataram (NTB Satu) – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB mencatat, okupansi hotel di Lombok jelang MotoGP Mandalika 2023 masih di angka 70 persen.
Angka tersebut terhitung dari hotel berbintang dengan jumlah 124 dan hotel non bintang atau hotel melati dengan jumlah 98 unit.
“Kalau secara keseluruhan, misalnya 4 kabupaten dan 1 kota itu masih di angka 70 persen dari jumlah kamar hotel 1.800,” kata Ketua PHRI NTB, Ni Ketut Wolini, Jumat, 6 Oktober 2023.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh PHRI NTB, di masing-masing kabupaten dan kota, okupansi hotelnya berbeda-beda. Misalnya, di Lombok Barat tepatnya di Sekotong sudah mencapai 95 persen. Pun di wilayah Senggigi sudah mencapai 95 persen.
Berita Terkini:
- Pendaki asal Malaysia Kecelakaan di Rinjani, Alami Patah Pinggang dan Luka Bagian Kepala
- Pengumuman Hasil Tes PPPK Tahap II Mataram Molor, Formasi Guru Jadi Biang Keterlambatan
- BSU 2025 Tahap 2 Segera Cair, Kemnaker Masih Lakukan Verifikasi Data
- PAD Koperasi Tambang Diproyeksikan Rp5 Triliun, Pemprov NTB Prioritaskan Legalitas dan Reklamasi
Sementara itu, di Kabupaten Lombok Utara (KLU) tepatnya di Gili Trawangan, Meno dan Air (Tramena), okupansi hotel masih 50 persen. Sedangkan di Lombok Timur berada di angka 30 persen.
“Dari persentase segitu, di Lombok Barat dan Senggigi pengunjung yang berminat nonton MotoGP cuman 5 persen. Sementara pengunjung di KLU, Lombok Timur dan sekitarnya yang berminat nonton masih di bawah 5 persen,” jelasnya.
Antisipasi kenaikan harga kamar hotel saat gelaran MotoGP Mandalika 2023, Wolini mengaku sudah berkoordinasi dengan pengelola hotel yang ada di Lombok, termasuk Satgas yang berada di Lombok Tengah.