“Atau bisa juga langsung berkonsultasi dengan kami,” imbuh Dwi.
Saat ini, korban abrasi Pantai Mapak Indah masih hidup mengungsi karena rumah mereka rubuh dan tidak bisa lagi ditempati. Sebagian dari mereka menumpang di rumah keluarga dan menyewa kos.
“Iya, ada yang tinggal di rumah-rumah warga dan ada juga yang nyewa,” kata warga setempat, Zulhan, Jumat, 29 September 2023.
Berita Terkini:
- Diduga Tekan Warga hingga Bunuh Diri, Eks Kapolsek Kayangan dan Anggotanya Disidang Etik
- Raperda Perampingan OPD Dibahas, 194 Jabatan Lingkup Pemprov NTB Diperkirakan Hilang
- Miris, Seorang Ayah di Lombok Tengah Tega Hamili Anak Kandungnya
- Gubernur NTB Lalu Iqbal Telepon Gubernur Bali soal Izin Lalu Lintas Sapi
- TAC Dorong Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas dalam Penanggulangan Bencana
Sementara dalam pantauan langsung NTBSatu pada hari yang sama, progres pembangunan Huntara yang berlokasi di Jalan Lingkar Selatan masih sekitar 50 persen.
Terlihat tembok bangunan sudah berdiri dan sebagian sudah beratap. Namun setiap kamar belum dilengkapi komposisi lain seperti pintu dan cat dinding.
Huntara yang dibangun di atas lahan 2.000 meter persegi itu nantinya akan dihuni lebih dari 20 keluarga korban abrasi Pantai Mapak Indah. (MKR)