“Saya setuju radikalisme dan isme-isme asing lainnya yang bertentangan dengan nilai-nilai bangsa kita harus dilawan. Dan itu bisa dilakukan melalui masjid atau tempat ibadah,” jelas Ketum Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) periode 2013-2017 itu.
Sebelumnya, selain karena adanya dugaan masjid menjadi tempat mengkritik pemerintah, Rycko juga mengusulkan pengawasan tersebut karena ingin meniru aturan yang telah berlaku di Malaysia, Singapura, dan beberapa negara di Timur Tengah hingga Afrika. (MKR)
Berita Terkini :
- Video: Dampak El-nino Harga Beras Melonjak Naik di Kota Mataram
- Startup Binaan Brida NTB Jadi Finalis Ajang “Hetero for Startup 2023”
- Brida NTB Dampingi Usaha Rintisan Menjadi Berkembang
- Simon Cowell Kembali Berikan Pujian untuk Penampilan Putri Ariani
- Penonton MotoGP Pesan 2.800 Kamar Hotel di Kota Mataram