PP Muhammadiyah Inginkan Kalender Global demi Akhiri Perbedaan Hari Raya
Mataram (NTB Satu) – Perbedaan penetapan Hari Raya Ummat Islam sulit dihindari oleh sebab pola penentuan atau Rukiyat yang berbeda. Organisasi Islam Muhammadiyah untuk Iduladha 1444 Hijriah menetapkan Tanggal 28 Juni 2023. Sementara pemerintah melaui Kementerian Agama menetapkan Tanggal 29 Juni 2023.
Berangkat dari perbedaan ini dan rentetan sebelumnya, maka Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mendorong kalender global untuk menjadi pedoman penentuan hari raya, tidak hanya untuk Indonesia tapi seluruh dunia.
Baca Juga:
- Tersisa Dua Bulan, Realisasi Investasi NTB Belum Capai Target
- MKD DPR Tolak Pengunduran Diri Keponakan Prabowo Rahayu Sarawasti
- PM Jepang Tolak Permintaan Trump Setop Impor Gas dari Rusia
- Kongres Nasional PERHATI-KL, Bahas Inovasi hingga Tantangan Kesehatan THT di Indonesia
“Dengan satu kalender, kalender Global ini, ke depan hanya satu tanggal yang disepakati ummat Islam seluruh pelosok dunia,” kata Ketua PP Muhammadiyah, Dr. Agung Danarto kepada NTBSatu, Rabu 28 Juni 2023.
Sementara saat ini memang sulit menyatukan perbedaan prinsip dasar penetapan hari raya (Matlak), sebab ada dua pendekatan berbeda untuk penentuan hari besar yang sama. “Pertama, dalam menentukan hari raya menggunakan matlak negara, kedua matlak berdasarkan ketinggian hilal,” kata Agung Danarto.
Lebih spesifik, Organisasi Muhammadiyah mengedepankan konsep rukyat hilal bukan berdasarkan ketinggian. “Tapi ketika Bulan itu ada, berapa pun ketinggiannya, itu berarti bulan baru,” kata Agung.


