Mataram (NTBSatu) – Ketegangan geopolitik di Timur Tengah kembali memanas, setelah Amerika Serikat (AS) secara resmi bergabung dalam serangan militer terhadap Iran.
Presiden AS, Donald Trump mengumumkan, pasukan militernya telah berhasil menghancurkan tiga fasilitas nuklir utama milik Iran dalam serangan udara baru-baru ini.
Serangan yang terjadi pada Minggu, 22 Juni 2025 tersebut menyasar tiga lokasi penting yang menjadi pusat pengembangan nuklir Iran.
Trump menyebut, ketiga lokasi tersebut telah “dihancurkan sepenuhnya.” Sementara itu, Pentagon mengungkapkan, meskipun dampak akhir masih dalam proses penilaian, ketiga fasilitas tersebut mengalami kerusakan parah.
Israel turut mengonfirmasi, pihaknya melakukan koordinasi penuh dengan Amerika Serikat dalam merencanakan dan melaksanakan serangan tersebut. Hal ini mempertegas aliansi strategis antara kedua negara dalam menghadapi ancaman dari Iran.
Pihak Iran sendiri membenarkan adanya serangan terhadap fasilitas nuklir mereka, namun membantah kerusakannya bersifat dahsyat.
Serangan ini menandai peningkatan eskalasi konflik antara Iran dan Israel, yang kini melibatkan kekuatan besar seperti Amerika Serikat.
Keterlibatan langsung AS dalam konflik ini menimbulkan kekhawatiran internasional, akan potensi pecahnya perang berskala global atau bahkan Perang Dunia III.
Banyak pengamat menilai, jika konflik ini terus meluas tanpa upaya diplomatik serius, dampaknya bisa mengguncang stabilitas keamanan dunia.
Apakah ini Awal Perang Dunia III?
Meski belum ada tanda pasti bahwa Perang Dunia III akan pecah, banyak analis memperingatkan, dunia berada dalam fase ketidakstabilan yang berbahaya.
Konflik regional, persaingan geopolitik antara kekuatan besar seperti Amerika Serikat, Rusia, dan Tiongkok. Serta, meningkatnya penggunaan teknologi militer mutakhir memperbesar risiko eskalasi.
Namun, melansir Mira Safety, sejumlah pakar meyakini, selama konflik ini masih berlangsung secara terpisah dan belum menyatu dalam satu poros aliansi global, kemungkinan terjadinya perang dunia masih bisa dicegah.
Kunci pencegahan terletak pada diplomasi aktif, kesabaran strategis, dan upaya internasional yang serius dalam menyelesaikan akar konflik.
Namun, keterlibatan Amerika Serikat dalam konflik antara Iran dan Israel kini menjadi sorotan global. Sebab, memicu meningkatnya kewaspadaan di berbagai negara.
Situasi ini dikhawatirkan dapat memicu eskalasi konflik berskala global, yang berpotensi melibatkan sejumlah negara besar dan memengaruhi stabilitas internasional. (*)