BKKBN NTB Anggarkan Rp16 Miliar untuk Pengadaan Alat Kontrasepsi Gratis
Mataram (NTB Satu) – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wilayah NTB telah menganggarkan lebih dari Rp16 miliar untuk pengadaan alat kontrasepsi guna mencegah kasus stunting yang kian meningkat.
Pada tahun 2022 lalu, NTB tercatat merupakan salah satu dari 12 provinsi prioritas yang memiliki prevalensi stunting tertinggi secara nasional. Selain itu, Di NTB terdapat 350 ribu keluarga berpotensi stunting.
Baca Juga:
- Dorong Dakwah Digital, XLSMART Latih 600 Santri Kuasai Teknologi AI
- Pejabat PT GNE Akui Diminta Dokumen Aset yang “Tersangkut” di Bank
- Pemkab Sumbawa Bangun 32 SPPG di Wilayah 3T untuk Perluas Akses Program MBG
- Pemkab Sumbawa Percepat Verifikasi Pusat untuk Dua Ruas Jalan Prioritas 2026
“Angka stunting di NTB menginjak 32 persen. Kita harus bekerja keras agar angak stunting bisa 14 persen pada tahun 2024 nanti,” ujar Kepala BKKBN Perwakilan NTB, Lalu Makripuddin pada Evaluasi Stunting Terpadu, Kamis 22 Juni 2023.
Empat faktor terbesar yang menyebabkan terjadinya stunting antara lain melahirkan pada usia muda, terlalu sering melahirkan, jarak yang dekat antara kelahiran pertamanya dengan kelahiran berikutnya, dan melahirkan pada usia tua.



