Mulai dari latihan fisik naik turun tangga hingga mengikuti pelatihan yoga telah dilakukannya agar membuat kondisi tubuh prima.
“Naik turun tangga di loteng rumah, sembari dua tangan bawa barbel sejak dua bulan lalu, serta ditopang dengan rutin latihan yoga,” kenangnya
Menurut Ibu dari Butet Manurung (Aktivis Sosial) ini, medan yang ia hadapi sangatlah menantang. Jalan menuju puncak gunung yang dinilainya tidak main-main dan cukup ekstrem, mukai dari padang rumput, hutan, serta kontur jalan setapak yang cukup terjal.
Baca Juga:
- Komisi X DPR RI Bakal Panggil PSSI Buntut Pencopotan STY dari Pelatih Timnas
- Gempa Magnitudo 4,2 Guncang Bali dan Lombok Pagi ini
- TNI Tangkap Satu Pengedar Sabu di Bima
- Tujuh Hari Hilang, Nelayan di Bima Belum Ditemukan
Wanita yang merupakan pensiunan ASN dan Lulusan Sastra Belanda Universitas Indonesia ini diketahui memang gemar melakoni aktivitas mendaki. Namun erjalanan menuju puncak Rinjani inilah yang yang dirasakan paling berat karena harus berjalan melintasi pasir di bawah terik matahari dan angin kencang.
“Orang lain mungkin tidak terpikirkan untuk sampai di atas. Namun di usia segini saya masih berusaha untuk bisa sampai ketujuan. Sungguh pengalaman yang luar biasa dalam hidup saya bisa mendaki hingga ke puncak Gunung Rinjani,” ungkapnya. (STA)