Mataram (NTB Satu) – Mendekati Iduladha, tingkat penjualan sapi Bima di Wilayah Jabodetabek mengalami penurunan. Akibatnya, ada peternak yang sampai banting harga jual sapi demi sapi-sapi tersebut bisa terjual.
Sebelumnya Koordinator sementara Asosiasi Pemilik Kandang dan Pengusaha Sapi Bima Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), Furqan Sangiang mengatakan, memasuki sepuluh hari menjelang Iduladha, tingkat penjualan sapi Bima di wilayah Jabodetabek masih berada di 30-40 persen. Biasanya, memasuki hari-hari itu seharusnya sudah banyak yang terjual.
Baca Juga:
- Temuan Utang Rp247,97 Miliar di RSUD NTB, Gubernur Instruksikan Inspektorat Lakukan Pemeriksaan
- Putra Presiden Erdogan dan Wakil Presiden Gibran Direncakan Hadir saat Fornas VIII 2025 di NTB
- Borok Toyang Lombok Timur Masuk 5 Terbaik Nasional Desa Perlindungan Pekerja Migran
- Mengenal Baoxia Liu: WN China Buronan FBI yang Dihargai Rp245 Miliar, Diduga Suplai Senjata Perang Iran-Israel
Banyaknya jumlah sapi yang dibawa dari pulau Sumbawa untuk dijual dibeberapa wilayah di Jabodetabek menjadi salah satu penyebabnya.
Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), jumlah sapi yang seharusnya dibawa ke wilayah Jabodetabek adalah 12 ribu ekor. Namun, jumlah sapi yang dibawa mencapai dua kali lipat dari yang sudah ditentukan.