Mataram (NTB Satu) – Mendekati Iduladha, tingkat penjualan sapi Bima di Wilayah Jabodetabek mengalami penurunan. Akibatnya, ada peternak yang sampai banting harga jual sapi demi sapi-sapi tersebut bisa terjual.
Sebelumnya Koordinator sementara Asosiasi Pemilik Kandang dan Pengusaha Sapi Bima Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), Furqan Sangiang mengatakan, memasuki sepuluh hari menjelang Iduladha, tingkat penjualan sapi Bima di wilayah Jabodetabek masih berada di 30-40 persen. Biasanya, memasuki hari-hari itu seharusnya sudah banyak yang terjual.
Baca Juga:
- AJI Mataram dan Monash University Paparkan Temuan Polarisasi dan Ujaran Kebencian di Pilkada NTB
- Kadis Dikbud NTB Mendadak Ganti Kepsek di Tengah Kisruh Proyek DAK
- Doli Kurnia Soal Putusan MK Ambang Batas Capres: Bola di Tangan Presiden dan Ketum Parpol
- Warung Kopi Cetol di Gondanglegi Digerebek, Diduga Jadi Modus Prostitusi Remaja
Banyaknya jumlah sapi yang dibawa dari pulau Sumbawa untuk dijual dibeberapa wilayah di Jabodetabek menjadi salah satu penyebabnya.
Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), jumlah sapi yang seharusnya dibawa ke wilayah Jabodetabek adalah 12 ribu ekor. Namun, jumlah sapi yang dibawa mencapai dua kali lipat dari yang sudah ditentukan.