Destinasi Wisata di NTB Sering Makan Korban, Pengelola Bisa Kena Sanksi?

Mataram (NTB Satu) - Akhir-akhir ini beberapa destinasi wisata di NTB memakan korban, terlebih di lokasi wisata pantai. Salah satu faktornya adalah kurangnya fasilitas keselamatan (Faskel), seperti rambu-rambu peringatan untuk para pengunjung. Dinas Perhubungan (Dishub) NTB tidak menepis bahwa di beberapa tempat wisata, baik pantai maupun wisata lainnya belum dilengkapi dengan faskel. Meski begitu, pihak Dishub mengaku terus berupaya agar di seluruh kawasan wisata di NTB memiliki fasilitas keselamatan, seperti penerangan jalan umum (PJU), rambu rambu peringatan dan lainnya. "Itu semua tetap menjadi perhatian pemerintah provinsi NTB," kata Kabid Lalu lintas (Lalin) Dishub NTB, Chairy Chalidiyanto, Senin, 5 Juni 2023. Baca juga : Korban Tenggelam di Pantai Tanjung Menangis Salah Satunya Pengantin Baru Orang Tua Korban Sebut Tidak Ada Bantuan dari Petugas saat Anaknya Tenggelam di Pantai Tanjung Menangis Kronologi Tragedi Pantai Tanjung Menangis, 4 Orang Hilang Tenggelam Saat Selamatkan Korban Lagi, Siswa SD di Lombok Timur Dilaporkan Terseret Arus Sungai Lansia yang Terseret Sungai di Lombok Timur Ditemukan Mengambang Chairy menerangkan, setiap daerah atau tempat wisata di beberapa wilayah tidak hanya tanggung jawab Pemprov, tetapi juga kewenangan setiap Pemkab. "Untuk wilayah nasional kewenangan pusat, untuk provinsi, ya kewenangan pemerintah. Begitu juga untuk kabupaten atau kota," jelasnya. Chairy mengaku, Dishub NTB saat ini mengalami keterbatasan anggaran untuk pengadaan fasilitas keselamatan. Namun, pihaknya terus mendorong Pemprov agar segera memprioritaskan dan melengkapi item penting berkaitan dengan keamanan para wisatawan. "Saat ini, DPRD NTB bersama Pemprov NTB sedang menyusun Ranperda percepatan penyediaan fasilitas kesehatan," tutupnya. Diketahui, beberapa tempat wisata di NTB akhir-akhir ini terus memakan korban. Terakhir, seorang pelajar asal Gerung, Lombok Barat meninggal dunia setelah terseret ombak saat berenang di Pantai Setangi, Lombok Utara, Senin, 12 Juni 2023. Baca juga : Korban Tenggelam di Pantai Tanjung Menangis Salah Satunya Pengantin Baru Orang Tua Korban Sebut Tidak Ada Bantuan dari Petugas saat Anaknya Tenggelam di Pantai Tanjung Menangis Kronologi Tragedi Pantai Tanjung Menangis, 4 Orang Hilang Tenggelam Saat Selamatkan Korban Lagi, Siswa SD di Lombok Timur Dilaporkan Terseret Arus Sungai Lansia yang Terseret Sungai di Lombok Timur Ditemukan Mengambang Kemudian yang paling menyita perhatian, lima orang dikabarkan menghilang terseret arus di Pantai Tanjung Menangis, Lombok Timur, Jumat, 2 Juni 2023. Pantauan NTBSatu di lokasi, Pantai Tanjung Menangis minim fasilitas kesehatan, seperti papan peringatan bahaya. Bahkan tidak ditemukan satu pun papan peringatan. Saat ditanya mengenai potensi sanksi hukum bagi pengelola destinasi wisata pantai yang tidak memenuhi standar keamanan, Direktur Polairud Polda NTB, Kombes Pol Kobul Syahrin Ritonga tidak menjawab. Namun pasca terjadinya peristiwa 5 orang meninggal karena tenggelam, BPBD Lombok Timur menyarankan agar Pantai Tanjung Menangis ditutup sementara. Kemudian pada Rabu, 14 Juni 2023, pihak Pemerintah Desa Pringgabaya sepakat untuk menjalankan imbauan BPBD. "Disepakati untuk dilakukan penutupan sementara, sambil menunggu kesiapan pihak pengelola, termasuk di antaranya kesiapan penunjang keselamatan pengunjung," bunyi rilis Badan Permusyawaratan Desa Pringgabaya. Namun meski ditutup sementara, pengunjung masih diperbolehkan masuk, tapi tidak boleh berenang di Pantai. Kemudian tetap membayar parkir kendaraan. (MKR) Baca juga : Korban Tenggelam di Pantai Tanjung Menangis Salah Satunya Pengantin Baru Orang Tua Korban Sebut Tidak Ada Bantuan dari Petugas saat Anaknya Tenggelam di Pantai Tanjung Menangis Kronologi Tragedi Pantai Tanjung Menangis, 4 Orang Hilang Tenggelam Saat Selamatkan Korban Lagi, Siswa SD di Lombok Timur Dilaporkan Terseret Arus Sungai Lansia yang Terseret Sungai di Lombok Timur Ditemukan Mengambang