Mataram (NTB Satu) – Proyek kereta gantung Rinjani belum digarap fisiknya setelah groundbreaking beberapa waktu lalu.
Salah satu penghambat adalah dokumen Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) pembahasannya belum selesai.
Keterlambatan ini bukan tanpa sebab. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Muhammad Rum mengatakan, keterlambatan pengurusan Amdal lantaran investor yang menggarap proyek ini masih berada di daerah asalnya, China.
“InysaAllah, sekitar pertengahan Mei nanti, investor tersebut akan datang ke Indonesia,” tuturnya kepada NTB Satu, Rabu, 11 Mei 2023.
Ia menegaskan, pengerjaan proyek kereta gantung ini bukanlah hal mudah dan membutuhkan persiapan yang matang.
Namun diperkirakan, rencana pembangunan kembali wisata kereta gantung ini pada September mendatang, setelah pembahasan Amdal selesai.
“Kita akan bahas dulu Amdalnya, sekitar tiga bulan kedepan akan selesai. Kalau pembahasan Amdal sudah selesai baru kita mulai. Tapi, kalau belum ada Amdal mereka belum bisa bekerja,” terangnya.
Rum membeberkan, total investasi yang masuk dengan adanya proyek kereta gantung ini mencapai Rp2,2 Triliun. Jadi, dengan uang sebesar itu, ia yakin investor tersebut bakal kembali dan melanjutkan pengerjaan proyek tersebut.
Untuk tahapan yang lain seperti feasibility study atau studi kelayakan serta Detail Engineering Design (DED) sudah rampung. Tinggal menunggu tahapan Amdal. (MYM)
Lihat juga:
- Mengenal Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Iran yang Lumpuhkan Lengan Demi Revolusi Islam
- Punya 100 Anak, CEO Telegram Siapkan Warisan Rp277 Triliun
- Rekor Baru! Florian Wirtz Gabung Liverpool dengan Biaya Transfer Selangit
- Jadi Pembicara di SPIEF, Prabowo Ungkap Rusia dan China Bukan Negara Standar Ganda
- Prabowo Pamer Aset Danantara 1 Triliun Dolar AS di SPIEF Rusia
- Sempat Tertunda, Musda Golkar NTB Digelar Minggu ini