ADVERTORIAL

DPRD Sumba Tengah Studi Banding ke Kantor Bappeda NTB

Mataram (NTB Satu) – Bappeda NTB menerima kunjungan studi banding DPRD Sumba Tengah, NTT. Kunjungan itu berlangsung di Ruang Rapat Geopark Bappeda NTB.

Kunjungan itu bertujuan untuk mempelajari strategi pertumbuhan ekonomi serta kebijakan daerah NTB untuk mendukung perkembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.

Ketua DPRD Kabupaten Sumba Tengah, Dominggus Ratu Come mengatakan, Sumba Tengah merupakan daerah baru di NTT, hasil pemekaran pada tahun 2007. Dominggus menyatakan, Sumba Tengah merasa perlu belajar banyak dari daerah yang lebih tua dan maju.

Termasuk dalam sektor strategi pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan kawasan.

Menurut Dominggus, KEK Mandalika yang mendunia berdampak baik bagi NTT. Ia menerangkan, KEK Mandalika adalah investasi sangat berharga.

Sehingga, Sumba Tengah memerlukan informasi mengenai pertumbuhan ekonomi di NTB.

IKLAN

Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Sumba Tengah, Kasimirus Kolo mengatakan, pembangunan dua kawasan strategis di Sumba Tengah yang sudah ditetapkan sejak tahun 2020 belum kunjung terlaksana. Padahal, pada 25 tahun lalu NTT dan NTB sama-sama melakukan program pengembangan wilayah.

Namun, menurut Kolo, NTT terlambat mereplikasi program tersebut.

“Maka, dalam kunjungan ini, kami berharap dapat informasi soal seberapa jauh tahapan yang dilakukan Pemerintah Daerah di NTB untuk memacu percepatan pengembangan kawasan,” ujar Kolo, Senin, 27 Maret 2023.

Sementara itu, Kepala Bappeda NTB, Dr. Iswandi menyampaikan tentang perjalanan pengembangan pariwisata di NTB, termasuk KEK Mandalika.

Iswandi menerangkan, Pemerintah Daerah di NTB telah memberikan perhatian pada pariwisata sejak tahun 1990-an. Kawasan pertama ada di Senggigi, Kabupaten Lombok Barat.

“Keberhasilan Senggigi kemudian direplikasi ke kawasan selatan, letak KEK Mandalika,” terang Iswandi.

Pengembangan kawasan pariwisata di Lombok bagian selatan dilatarbelakangi kondisi tanah yang kering dan jejeran pantai yang indah. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi NTB kemudian melihat situasi dan menangkap peluang bahwa mesti terdapat strategi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi. Salah satunya dengan taktik pemindahan bandara.

Menurut Iswandi, membangun infrastruktur merupakan salah satu cara percepatan pengembangan kawasan. Selain itu, perlu dukungan kebijakan yang kuat dan konsisten antara daerah dengan pusat.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.13 tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah  Nasional, pemerintah telah menetapkan beberapa Kawasan Strategis Ekonomi, di antaranya 18 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Salah satunya adalah KEK Mandalika.

Selain menjadi KEK, Mandalika juga ditetapkan sebagai salah satu dari 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di Indonesia.

“Sektor pariwisata di NTB memang dikembangkan untuk mendiversifikasi sumbangan berbagai sektor pada PDRB yang masih didominasi pertanian dan pertambangan,” papar Iswandi.

Iswandi meminta agar rekan-rekan di DPRD Sumba Tengah selalu menjaga konsistensi dan kesabaran.

“Karena, pembangunan tidak bisa cepat terjadi,” pungkas Iswandi. (GSR)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button