Mataram (NTB Satu) – Penyaluran bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kota Mataram masih berlangsung. Sasarannya, 20.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang akan dibagikan pada triwulan dua, April, Mei dan Juni.
“Setiap tahap Kota Mataram berada di angka 20.000 per KPM, namun diangka 20.000 itu belum final, data yang dikirimkan oleh pusat per tahapan, jadi belum bisa memastikan total keseluruhannya,” Kordinator PKH Kota Mataram, Moh. Syaiful Bahtiar kepada NTB Satu Rabu 13 April 2023.
Bahtiar juga memastikan masyarakat rutin mendapat bantuan PKH dan BPNT tersebut, sesuai dengan data yang diberikan oleh Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS), pada tahap pertama 90 persen sudah tersalurkan.
“Untuk penyalurannya lewat bank atau kantor Pos yang ada di masing-masing wilayah di Kecamatan, dan koordinasi juga dengan lurah,” ujarnya.
Adapun beberapa KPM yang menerima bantuan memiliki bagian yang berbeda sesuai dengan kondisi dari penerima bantuan.
Bahtiar melanjutkan, itu semua tergantung dari data dari KPM, seperti data anak SMP berbeda dengan data Balita, atau yang memiliki anak SMP dan SMA berbeda dengan yang hanya memiliki anak SD saja.
“Jadi pertahunnya indeks bantuannya dibagi menjadi empat, untuk indeks bantuan terendah mulai pada jumlah Rp2.000.000 per tahun, per tahapnya Rp200.000, begitu pun seterusnya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Bahtiar mengatakan untuk pengusulan program tersebut juga dilakukan Kementerian Sosial melalui petugas yang ada di pos dan kelurahan.
“Dari pihak kami hanya melakukan update data untuk disesuaikan di halaman Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Sementara itu, untuk bantuan sosial lain seperti BPNT dan lainnya itu program dari Kementerian Sosial,” tutupnya. (WIL)
Lihat juga:
- Dewan Kritik Pedas Lawatan Kadis Dikbud NTB ke Turki: Cuti ya Cuti, Jangan Sok-sokan Kerja!
- Gubernur Lalu Iqbal Pastikan Renovasi Kantor DPRD NTB Tidak Mengganggu Program Prioritas Lainnya
- Kejari Usut Kasus Korupsi Kredit Bank Mandiri Bima
- Jaksa Usut Kasus Pungli Sewa Lapak di Pasar Sila Bima
- Lapangan Kerja Minim, Ratusan Warga Mataram Pilih Bekerja ke Luar Negeri
- Viral Video Dokter Kandungan Diduga Raba Payudara Pasien, Netizen Auto Geram