Demo Istri Wali Kota Ditanggapi, Kota Mataram Juara Umum “Drum Band” Porprov XI NTB

Mataram (NTB Satu) – Demonstrasi yang dipimpin Ketua Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) Kota Mataram, Kinnastri Mohan Roliskana, Rabu 22 Februari 2023, akhirnya ditanggapi KONI NTB.

Penyelenggara Porprov XI NTB itu merespons dengan mengumpulkan panitia dan seluruh dewan juri pada penyelenggaraan Cabor Drum Band.

Tindakan itu untuk membuktikan kebenaran soal protes yang dilayangkan kontingen Kota Mataram karena mencurigai dicurangi panitia dan juri. Di mana, saat lomba Cabor Drum Band Rabu lalu mereka dinyatakan kalah dan Lombok Barat keluar sebagai juara.

Dari tiga kategori lomba yang diprotes, akhirnya hanya satu yang diterima panitia setelah melalui proses evaluasi.

Protes yang direspon pada Cabor Drum Band kategori LBPJ 800 Meter, sehingga Mataram dinobatkan sebagai pemenang pada kelas tersebut.

Juara yang sebelumnya diraih kontingen Lombok Barat praktis dianulir.

Setelah diputuskan jadi juara, Kota Mataram keluar sebagai juara umum, dengan perolehan 2 emas dan 3 perak pada Cabor ini.

“Kami dinobatkan sebagai juara umum, sebenarnya banyak yang mau kami protes. Akan tetapi dari tiga itu saja, hanya satu diterima,” ucapnya.

Mengapa harus turun demo?

Istri Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana ini mengaku, lantaran protesnya tidak digubris penyelenggara pertandingan.

“Aksi demonstrasi kemarin buntut dari tidak adanya tanggapan dari protes yang kami layangkan ke panitia. Setelah aksi itu, semalam kami dikumpulkan, dan terbukti kami dicurangi,” ungkapnya.

Kinnastri juga mengklarifikasi soal pemberitaan yang mengatakan aksi demo dirinya kemarin itu, membawa embel-embel nama besar suaminya sebagai Walikota Mataram.

“Aksi kemarin saya selaku Ketua PDBI bukan sebagai istri Walikota Mataram,” tegasnya.

Untuk diketahui, kontingen Cabor Drum Band kota Mataram memprotes adanya dugaan kecurangan pada nomor LBJP putra 800 meter. Akan tetapi dari tiga kali protes, panitia tak kunjung memberikan penjelasan kepada PDBI kota Mataram. Sehingga, terjadilah aksi demonstrasi pada Rabu 22 Februari 2023, kemarin.

Salah satu poin yang tercantum pada protes tersebut, meminta agar pihak panitia dan juri membuka video lomba dan membuktikan benar tidaknya adanya penalti yang dilakukan kontingen Kota Mataram. (MIL)

Exit mobile version