Politik

Analisi Drone Emprit: Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Raih Sentimen Positif di Twitter saat Debat Kelima, Bagaimana Prabowo?

Mataram (NTBSatu) – Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan, menjadi sorotan positif di media sosial Twitter selama debat kelima Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Menurut hasil analisis Drone Emprit pada Minggu, 4 Februari 2024 pukul 19.00-22.00 WIB, sentimen positif terhadap Anies Baswedan mencapai puncaknya dengan 86 persen. Sedangkan sentimen negatif terhadap mantan Menteri Pendidikan Era Jokowi 2014 itu hanya sekitar 6 persen.

Sebaliknya, Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, mengalami peningkatan sentimen negatif tertinggi.

Analisis Drone Emprit menunjukkan bahwa Prabowo Subianto mendapat sentimen negatif sebesar 72 persen, sementara sentimen positifnya hanya 14 persen.

Ganjar Pranowo, Capres nomor urut 3, juga menarik perhatian dengan sentimen positif terbesar kedua, mencapai 72 persen. Meskipun demikian, Bekas Gubernur Jawa Tengah tersebut juga menerima sentimen negatif sebesar 14 persen.

Berita Terkini:

Selama debat pula, tercatat bahwa Anies paling banyak diperbincangkan di Twitter dibandingkan dengan dua capres lainnya.
“Anies Baswedan memimpin dalam popularitas dan citra positif,” tulis pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi, melalui akun Twitter miliknya, @ismailfahmi, Senin 5 Februari 2024.

Menurut analisis Drone Emprit, Anies mendapatkan sentimen positif karena menyinggung soal bantuan sosial (bansos) plus untuk rakyat, yang bukan mewakili kepentingan pribadi. Anies juga diapresiasi karena membahas isu pelecehan seksual terhadap perempuan.

Sementara, sentimen negatif muncul karena beberapa program yang ditawarkan Anies dianggap sudah dijalankan oleh pemerintah yang sekarang.

Lalu, Ganjar mendapat sentimen positif karena menyoroti soal inklusi perempuan dan kalangan disabilitas. Ganjar juga diapresiasi karena pernyataannya mengenai penanganan stunting.

Adapun Prabowo dikritik karena banyak menyinggung soal program makan siang dan susu gratis. Sentimen negatif juga muncul karena Prabowo berencana meningkatkan jumlah Fakultas Kedokteran di Indonesia.

1 2Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKLAN
Back to top button