Setidaknya ada empat alasan kenapa Dr. Zul layak menjadi cawapres dari capres manapun, seperti tiga nama capres yang sedang diperbincangkan oleh publik saat ini dan memiliki elektabilitas yang tinggi pada hasil survey dari lembaga survey manapun, yakni Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Sudibyo. Empat kelebihan Dr. Zul sehingga layak menjadi cawapres adalah:
Pertama, Dr. Zul adalah salah satu kader terbaik PKS. Partai yang dikenal sebagai partai kader ini memiliki pemilih militan dan konsisten sehingga capres mana pun yang menggandeng cawapres dari kader PKS diprediksi akan mendapat suplai suara yang signifikan dari kader dan simpatisan PKS di Pilpres mendatang.
Apakah Dr. Zul akan direkomendasikan oleh PKS untuk menjadi Cawapres? Menurut saya, kelebihan lain Dr. Zul selain sebagai kader PKS layak dipertimbangkan oleh pimpinan dan kader PKS untuk mengusungnya sebagai Cawapres.
Kelebihan-kelebihan tersebut dapat dilihat dari latarbelakang geopolitik, pengalaman politik, dan latabelakang pendidikan dari Dr. Zul.
Kedua, Dr. Zul adalah representasi tokoh luar Jawa dan Indonesia Timur.
Aspek geo-politik masih menjadi pertimbangan dalam merumuskan kebijakan politik di Indonesia yang luas dan negeri kepulauan ini. Keadilan dan pemerataan kesempatan untuk setiap anak bangsa yang ada di setiap wilayah perlu diatensi dan diafirmasi. Dr. Zul adalah salah satu putra terbaik Indonesia yang berada di bagian Timur bangsa ini. Adanya wakil presiden yang berasal dari Indonesia Timur akan berkontribusi bagi percepatan pembangunan di wilayah tersebut.
Ketiga, Dr. Zul berpengalaman sebagai Gubernur dan anggota legislatif. Figur-figur calon presiden dan calon wakil presiden yang masuk dalam perbincangan publik saat ini didominasi oleh gubernur aktif atau gubernur yang baru saja menyelesaikan masa jabatannya.
Sebut misalnya, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, dan Khofifah Indar Parawansah. Dr. Zul adalah satu-satunya gubernur di luar Jawa yang masuk dalam perbincangan seputar capres dan cawapres yang berlatar belakang kepala daerah.
Bahkan sebelum menjadi Gubernur, Dr. Zul pernah menjadi anggota DPR RI selama tiga periode. Pengalaman Dr. Zul sebagai gubernur dan anggota legislative inilah yang dapat menjadi modal penting dalam menjalankan tugasnya sebagai wapres bila diusung dan menang dalam Pilpres mendatang.
Keempat, Dr. Zul adalah mantan aktivis mahasiswa dan lulusan perguruan tinggi ternama dalam dan luar negeri. Sejak mahasiswa, Dr. Zul sudah menjadi pemimpin, yakni menjadi ketua BEM UI. Menjadi pimpinan mahasiswa di perguruan tinggi ternama seperti UI adalah suatu prestasi, sebagaimana yang ditunjukkan oleh Anies Baswedan saat memimpin senat UGM.
Jenjang pendidikan Dr. Zul juga telah komplit, setelah dirinya menyelesaikan studi S2 di bidang Industrialisasi. Department of Economics University of Strathclyde Glasgow UK, dan S3 di bidang Ekonomi Industri. Department of Economics University of Strathclyde UK.
Menurut saya, pengalaman sebagai aktivis kemahasiswaan dan pengalaman pendidikan Dr. Zul di luar negeri membuatnya memiliki kompetensi yang mumpuni untuk berkompetisi di pentas Pilpres sekaligus sebagai modal baginya untuk menjalankan tugas sebagai pemimpin bangsa yang akan menjalin relasi dan kerjasama internasional dengan pemimpin dunia.
Keempat aspek tersebut di atas menjadi alasan bagi saya untuk mengatakan bahwa Dr. Zul layak menjadi cawapres dari capres manapun, seperti Ganjar Pranowo, atau Anies Baswedan, atau Prabowo Subianto. Tokoh dan anak bangsa yang lain mungkin saja memiliki satu dari empat alasan di atas, tetapi saya belum melihat tokoh-tokoh di Indonesia yang bisa memenuhi keempat kriteria tersebut, sebagaimana yang mampu dipenuhi oleh Dr. Zul. (*)
Dr. Kadri
Pakar Komunikasi Politik / Dosen UIN Mataram