Mataram (NTB Satu) – Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di seluruh Indonesia, berdampak pada timbulnya gelombang aksi massa dari mahasiswa, tak terkecuali di NTB.
Unjuk rasa hari ketiga pada Kamis 9 September 2022, di Kota Mataram oleh ratusan mahasiswa berlangsung dalam situasi memanas. Bahkan tiga orang mahasiswa sempat diamankan paksa oleh pihak kepolisian.
Bahkan dalam video yang direkam Ntbsatu.com, terlihat Kapolsek Ampenan, Kompol Ricky Yuhanda, diduga melakukan tindakan pemukulan kepada mahasiswa yang diamankan paksa itu.
“Itu spontan mas, bantu memisahkan karna banyak teman-teman yang terdorong,” kata Ricky dikonfirmasi via Whatsapp.
Dilanjut Kapolsek, hal itu ia lakukan dikarenakan, mahasiswa yang diamankan tersebut merupakan provokator penyebab terjadinya keributan. “Karena yang diamankan itu provokator infonya,” tandasnya.
Sementara itu Kapolresta Mataram, Kombes Pol Mustofa ditanya terkait itu, memberikan jawaban singkat. “Saya cek mas,” katanya.
Untuk diketahui, pada hari ketiga aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD NTB, ratusan mahasiswa nekat memasuki gedung DPRD dengan merangsek menaiki tembok pembatas. Namun, meski sempat berhasil masuk, sejumlah mahasiswa tersebut kembali dipaksa untuk keluar. (MIL)