Mataram (NTBSatu) – Catatan badan pekerja global United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) hingga saat ini, ada 35 pegawainya yang tewas semenjak konflik 7 Oktober 2023 antara Palastina-Israel di Jalur Gaza Palestina.
UNRWA mengabarkan mereka tewas di lokasi pengungsian milik PBB di Gaza, Palestina.
Melansir dari Dilansir dari Alarabiya.com UNRWA, stafnya tewas akibat dari keberutalan Israel yang mengebom dan meluncurkan rudal yang tiada henti-hentinya.
Berita Terkini:
- Gubernur NTB Iqbal Curhat BUMD Sedang Tidak Baik-baik Saja, Sebut Petinggi Banyak Diisi Orang “Titipan”
- Dugaan Fraud di BRI Unit Bolo Diusut Kejari Bima
- Pendaftar Seleksi Calon Pengurus Bank NTB Syariah Sudah 98 Orang
- Mei 2025 Bertabur Libur, Ini Tanggalnya!
“Semenjak dimulainya permusuhan, setidaknya 16 petugas kesehatan telah tewas saat bertugas, bersama 35 staf UNRWA,” kata badan kemanusiaan PBB melalui telegram yang dikirim mengenai situasi pada Senin malam,
“Ke enam dari mereka terbunuh dalam 24 jam terakhir,” tambahnya, melaporkan.
Diketahui pekerja kemanudian UNRWA saat ini telah membantu jutaaan pengungsi Palestina di Gaza, Yerusalem, di Yordania, lebanon dan Suriah.
Selama itu UNWRA melaporkan, lebih dari 5.000 orang tewas selama pengeboman oleh Israel.
Israel melancarkan serangan balasan setelah serangan pada 7 Oktober yang menurut pejabat Israel menewaskan 1.400 orang.