BERITA LOKALDaerah NTB

Kapolresta Mataram Ingatkan Pemetaan Potensi Kerawanan Jelang Pengamanan Idulfitri 1445 H

Mataram (NTBSatu) – Kapolresta Mataram, Kombes Pol Ariefaldi Warganegara kembali melakukan pengecekan lokasi Pos Terpadu untuk kesiapan Ops Ketupat Rinjani 2024 dalam pengamanan hari raya Idulfirti 1445 H. Pengecekan dilakukan di Terminal Mandalika, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram, Selasa, 26 Maret 2024.

Pengecekan dilakukan bersama Kabag Ops, Kompol I Gede Sumadra Kerthiawan; Kasat Intelkam, Kompol Hatta; Kasat Sabhara, Kompol Supyan Hadi; Kapolsek Sandubaya, Kompol Imam Maladi; Kasi Prasarana Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD), Muhammad Rezi; Camat Sandubaya, Heni Suyasih S.STP; personel Polsek Sandubaya dan Kepala Terminal Mandalika, Marten.

Kapolresta Mataram, Kombes Pol Ariefaldi Warganegara mengatakan, untuk pembangunan Pos Terpadu Terminal Mandalika, pihaknya melakukan koordinasi dengan Kepala Terminal Mandalika dan melakukan pemetaan atau mapping potensi kerawanan di sekitaran lokasi tempat pembangunan.

“Sekaligus sarana prasarana yang dibutuhkan, termasuk koordinasi dengan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) serta kelengkapan yang ada. Agar proses persiapan dapat berjalan sesuai dengan yang telah ditentukan,” ujarnya usai melakukan pengecekan.

Kapolresta menjelaskan, dari lima lokasi pilihan semuanya sudah dilakukan pengecekan untuk pembangunan Pos Terpadu di Terminal Mandalika.

Berita Terkini:

“Kemudian untuk alternatif lokasi yang akan digunakan dengan kesepakatan sebagai pembangunan Pos, yakni depan pintu masuk Terminal Mandalika, yang langsung dapat memonitor arus mudik melalui darat,” ungkapnya.

Ia juga menekankan bahwa perlu adanya mapping potensi kerawanan sejak sekarang. Mengingat nantinya Pos Terpadu tersebut akan diisi langsung oleh personel gabungan dari Kepolisian, TNI, Dishub, BNN dan Pol PP.

Serta, untuk kegiatan pengamanan di Pos Terpadu akan dilaksanakan selama 14 Hari, terhitung sejak 7 hari sebelum sampai dengan 7 hari setelah lebaran Idulfitri.

“Dari sekarang mapping potensi kerawanan, berikut jumlah kendaraan yang masuk dalam sekitar per hari, misalnya 20 Bus melalui jalur pintu masuk dan pengantar lokasi parkir ditentukan. Termasuk, sesuaikan juga jadwal tepat waktu,” tandasnya. (JEF/KHN)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKLAN
Back to top button