Mataram (NTB Satu) – Dua Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal NTB yang mengaku jadi korban kekerasan di Libya, beberapa terakhir menyedot rasa prihatin warganet.
PMI perempuan berinisial SM asal Lombok Timur bersama satu temannya asal Sumbawa mengaku kerap disiksa oleh majikan di Tripoli, ibu kota Libya, sebuah negara di Afrika Utara yang pernah dipimpin Muammar Gaddafi.
Baca juga :
- HKB 2025 di NTB: BNPB Tebar Ribuan Bibit Pohon, Mitigasi Bahaya Tsunami Kota Mataram
- Prediksi Ilmiah Final El Clasico Copa Del Rey 2025, Benarkah Barca Lebih Unggul?
- Ahsanul Khalik: Mengabdi dengan Hati, Memimpin dengan Solusi
- Sosok Mantan Panglima TNI Try Sutrisno Pengusul Wapres Gibran Diganti
- Mutasi Pejabat Ditunda, Komunikasi Elite Pemprov NTB Dipertanyakan
Video pengakuan penyiksaan dialami SM viral di berbagai platfrom media sosial.
“Kita di sini diperlakukan kurang baik, ada kesalahan sedikit, selalu (dibalas) pakai kekerasan,” kata SM dalam sebuah video yang diunggah akun @hailotim, dikutip Jumat, 16 Juni 2023.