Mataram (NTB Satu) – Sepanjang tahun 2022 Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Provinsi NTB telah memberikan berbagai pelayanan untuk para PMI yang akan maupun sudah bekerja di luar negeri, mulai dari penempatan, pemulangan, pencegahan pelanggaran, hingga sosialisasi.
Pada tahun 2022, BP3MI NTB telah memulangkan sebanyak 81 jenazah PMI yang meninggal di luar negeri menuju daerah asal di NTB.
Sedangkan untuk pencegahan, pada tahun yang sama, BP3MI telah melakukan 7 kali pencegahan terhadap PMI yang berangkat melalui jalur ilegal atau nonprosedural. Pencegahan tersebut berhasil menyelamatkan 82 calon PMI.
Sedangkan untuk kasus pelanggaran, BP3MI telah menerima 9 laporan yang telah diproses oleh pihak kepolisian. 5 kasus masih menunggu korban dipulangkan, 3 Kasus dalam tahap penyidikan, dan 1 kasus telah menjalani proses persidangan.
Kemudian untuk penempatan kerja, sebanyak 17.255 PMI telah diberikan pelayanan penempatan kerja dalam kurun waktu Januari hingga Desember 2022.
Dari 17.255 PMI tersebut, mayoritas negara penempatannya adalah Malaysia, dengan jumlah 16.912 PMI. Kemudian Taiwan sebanyak 77 PMI, Brunei Darussalam 63 PMI, Arab Saudi 81 PMI, Hongkong 6 PMI, Papua Nugini 9 PMI, Uni Emirat Arab sebanyak 6 PMI, Qatar 6 PMI, Oman 5 PMI, Laos 3 PMI, lalu Turki, Kuwait, Italia,dan Yordania masing-masing 1 PMI.
“Malaysia masih menjadi negara primadona PMI NTB dengan jabatan plantation worker atau bekerja pada perkebunan kelapa sawit,” ujar Kepala BP3MI NTB, Mangiring Hasoloan Sinaga.
Setiap bulannya, pihaknya memfasilitasi pelaksanaan kegiatan Orientasi Pra Penempatan (OPP) bagi sekitar 3.000 CPMI. OPP merupakan salah satu persyaratan bagi CPMI sebelum berangkat ke negara penempatan.
“Pelayanan kami laksanakan one day service sepanjang dokumen nya lengkap dan valid,” ungkap Naga, sapaan akrab Kepala BP3MI NTB.
Sedangkan untuk kepulangan, tercatat 29.066 PMI yang pulang ke NTB melalui Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM). Kepulangan itu meliputi PMI yang habis kontrak, cuti, maupun PMI yang terkendala penempatan.
Sementara untuk pelayanan penanganan permasalahan, sebanyak 1.029 orang terdata bermasalah. Permasalahan 901 orang di antaranya dinyatakan selesai ,dan 128 orang masih dalam proses.
Tidak hanya itu, BP3MI juga telah melaksanakan 41 kali kegiatan sosialisasi mengenai migrasi yang aman kepada masyarakat pedesaan dan lembaga pendidikan.
“Tahun 2023, BP3MI NTB akan terus berupaya untuk meningkatkan kinerja, bersinergi dengan berbagai pihak guna memberikan pelayanan terbaik kepada para CPMI,” pungkasnya. (RZK)