Mataram (NTB Satu) – Dua Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal NTB yang mengaku jadi korban kekerasan di Libya, beberapa terakhir menyedot rasa prihatin warganet.
PMI perempuan berinisial SM asal Lombok Timur bersama satu temannya asal Sumbawa mengaku kerap disiksa oleh majikan di Tripoli, ibu kota Libya, sebuah negara di Afrika Utara yang pernah dipimpin Muammar Gaddafi.
Baca juga :
- Dinas Kesehatan Kota Mataram Catat Ratusan Kasus TBC dalam Empat Bulan
- Jejak Fhenny, Mahasiswi STKIP Tamsis Bima Jadi Juara Besar di Arena Silat Nasional
- Lee Jae-myung Menangkan Pilpres Korea Selatan
- Kisah Nuryanti, Mahasiswi PGSD STKIP Tamsis Bima yang Mengharumkan Nama Kampus Lewat Silat
- Wamenkop: NTB Masuk Provinsi Tercepat Realisasikan Koperasi Desa Merah Putih
Video pengakuan penyiksaan dialami SM viral di berbagai platfrom media sosial.
“Kita di sini diperlakukan kurang baik, ada kesalahan sedikit, selalu (dibalas) pakai kekerasan,” kata SM dalam sebuah video yang diunggah akun @hailotim, dikutip Jumat, 16 Juni 2023.