Mataram (NTBSatu) – Masa pengabdian Hassanudin sebagai Penjabat (Pj) Gubernur NTB berakhir. Hari ini, Rabu, 19 Februari 2025, ia berpamitan kepada seluruh jajaran Pemprov dan masyarakat NTB.
Hassanudin dilantik menjadi Pj Gubernur NTB pada Senin, 24 Juni 2024. Ia menggantikan Lalu Gita Ariadi yang saat itu diberhentikan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Terhitung lebih dari delapan bulan ia mengemban amanah sebagai orang nomor satu di NTB.
Hassanudin akan mengakhiri masa tugasnya seiring dengan pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB 2025-2029, Lalu Muhamad Iqbal dan Indah Dhamayanti Putri.
Pelantikan gubernur terpilih pada 20 Februari 2025 oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto di Istana Negara
Purnawirawan TNI bintang dua ini menyampaikan terima kasih atas dedikasi dan kerja keras seluruh jajaran Pemprov NTB. Terutama, dalam menjaga stabilitas pemerintahan, memastikan keberlanjutan pembangunan. Serta, memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Ia juga mengapresiasi tenaga kesehatan, tenaga pendidik, aparat keamanan, dan seluruh elemen masyarakat. Sebab, telah berkontribusi dalam menjaga stabilitas dan kemajuan daerah.
“Bapak dan Ibu semua telah ikut memikul tanggung jawab, telah bekerja keras. Karena itu, saya harus katakan terima kasih, terima kasih, dan terima kasih,” ucap Hassanudin saat Upacara Peringatan Hari Kesadaran Nasional (HKN), Rabu, 19 Februari 2025.
Selama masa kepemimpinannya, NTB berhasil mencatat berbagai capaian. Seperti peningkatan layanan publik, penguatan ekonomi kreatif dan sektor pariwisata berbasis sport tourism, pengendalian inflasi daerah. Kemudian, pengawalan pemilu serentak, serta upaya dalam menekan angka stunting dan kemiskinan ekstrem.
Hassanudin berpesan kepada pemerintah dan masyarakat NTB, agar terus mendukung visi dan misi gubernur dan wakil gubernur definitif. Dalam mewujudkan NTB yang lebih maju.
“Sebagaimana kuatnya Bapak dan Ibu mendukung saya. Begitulah cinta dan kerja keras yang harus diberikan untuk mendukung Pak Iqbal dan Ibu Dinda nantinya,” pesannya. (*)
