Mataram (NTB Satu) – Kasus kekerasan di sekolah masih terjadi di Kota Mataram. Terbaru, kasus yang diduga karena kekerasan, yakni kasus di SDN 42 Mataram yang terjadi pada awal Oktober kemarin.
Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Mataram menemukan fakta bahwa seorang siswa SDN 42 Mataram yang meninggal tersebut karena mengalami pendarahan di otak. Pendarahan yang terjadi diduga akibat adanya benturan dari luar.
“Hasil CT scan rumah sakit menunjukkan itu adalah pendarahan di otak, yang menurut dokter forensik dilihat dari hasil CT scan bisa dicurigai bahwa pendarahan otak yang terjadi karena adanya benturan dari luar,” ungkap Ketua LPA Kota Mataram, Joko Jumadi, kepada NTBSatu, Senin, 30 Oktober 2023.
Berita Terkini:
- Pemprov NTB Salurkan Ratusan Hewan Kurban
- Hotman Paris Kritik KPK Soal Surat Edaran Pengusutan Korupsi di BUMN
- Harga Emas Antam Turun, Peluang Menarik untuk Investasi di Tengah Libur Iduladha
- 15 Ide Olahan Daging Kurban Anti Mainstream yang Bikin Hidangan Lebaran Makin Istimewa
“Dan hasil temuan kami juga, memang sebelum kejadian ada peristiwa pergumulan anak dengan anak. Tetapi kami belum bisa memastikan apakah pada saat pergumulan itu kemungkinan terjadi benturan kepala korban, apakah ke lantai, dinding atau tiang di sekitar lokasi,” tambahnya.
Selain kasus yang diduga karena kekerasan di SDN 42 Mataram, kata Joko, di Mataram juga ada beberapa kasus kekerasan seksual yang menimpa anak-anak.
Sehingga dengan masih terjadinya kasus kekerasan di sekolah, pihaknya meminta Dinas Pendidikan Kota Mataram untuk tidak lengah.