Mataram (NTBSatu) – Permasalahan abrasi di Kota Mataram menjadi pekerjaan rumah Pemkot Mataram setiap tahunnya. Pemkot Mataram sudah melakukan beberapa upaya untuk mencegah abrasi seperti pemasangan bronjong dan jeti, akan tetapi hingga saat ini masih belum membuahkan hasil maksimal.
Permasalahan tersebut mendapat perhatian dari Kepala Pelaksana BPBD NTB, Ahmadi yang mengatakan pemasangan bronjong, jeti, hingga mangrove pun tidak memungkinkan di sekitar Pantai Ampenan.
Hal tersebut karena tanah di sekitar Pantai Ampenan berupa pasir, dan bukan habitat dari mangrove.
“Apalagi arus pantai di Ampenan sangat kuat, dan tajam kemiringan garis pantainya. Sehingga tidak bisa dan akan hanyut oleh arus laut,” ujarnya, Rabu 10 Januari 2024.
Ia menambahkan, jika Pemkot Mataram ingin serius mencegah abrasi di wilayah Ampenan, maka harus melakukan proses pembenahan pada infrastruktur.
Berita Terkini:
- Pengiriman Sapi Pulau Sumbawa Diendus Ada Pungli, DPRD NTB Desak Lakukan Patroli
- Tanggapi Komisi IV Soal Optimalisasi Smelter, Amman Ajukan Perpanjangan Ekspor Konsentrat
- Cerita Unik di Balik Penunjukan Helmy Yahya dan Bossman Mardigu sebagai Komisaris Bank BJB
- Viral! Ibu-ibu Bercanda Bawa Bom di atas Pesawat Berujung Diturunkan – Terancam Penjara 8 Tahun
“Penanganannya harus komprehensif, tidak bisa setengah jalan, dan harus dikondisikan dengan metodenya. Sudah dilakukan oleh instansi lain, akan tetapi sampai saat ini, semakin meluas abrasinya,” jelasnya.
Dengan demikian, Ahmadi menilai metode yang dilakukan belum cocok untuk mengantisipasi abrasi garis pantai di Ampenan.
Baca Juga: Garis Pantai di Mataram Abrasi Setiap Tahun, Pemasangan Bronjong Hanya Jadi Pengaman Sementara
“Saya berharap akan ada agenda FGD dengan OPD terkait yang membahas penanganan abrasi di Kota Mataram,” pungkasnya. (WIL)