Mataram (NTBSatu) – Paket Zul-Rohmi hampir pasti berlanjut ke jilid II. Meskipun belum ada keterangan resmi, tapi sinyal-sinyal yang menunjukkan paket Zul-Rohmi jilid II dalam kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB 2024 telah muncul.
Pengamat Politik UIN Mataram, Ihsan Hamid mengatakan bahwa sedang terjadi proses tarik-ulur dalam tubuh Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI). Dalam pandangan Ihsan, golongan muda NWDI menginginkan Zul-Rohmi berpisah.
“Namun, pada sisi yang lain, Zul-Rohmi mengeklaim bahwa mereka akan tetap berpasangan, apapun yang menjadi halangan dan kendala dalam tubuh NWDI,” ungkap Ihsan pada Kamis, 14 Maret 2024 siang.
Ihsan menilai bahwa tokoh kunci dari pasangan Zul-Rohmi, baik berpisah atau tidak, terletak pada sosok Tuan Guru Bajang (TGB), M. Zainul Majdi.
Meskipun ada suara penolakan dari kader lain, jika TGB telah menginstruksikan untuk lanjut, maka Zul-Rohmi akan tetap berpasangan, begitu pun sebaliknya.
Berita Terkini:
- Polisi Tetapkan Sembilan Tersangka Dugaan Korupsi KUR BNI Kota Bima, Rugikan Negara Capai Rp39 Miliar
- Bangun Pemahaman Publik, STKIP Taman Siswa Bima Jelaskan Keterpisahan Insiden di Depan Kampus
- Belum Sebulan Menjabat, Wakapolda NTB Dimutasi Kapolri
- Profil Mendiang Paus Fransiskus dan Kenangan di Indonesia Pilih Naik Mobil Innova Zenix Ketimbang Alphard
“Peluang untuk Zul-Rohmi tetap berpasangan masih terbuka lebar. Sebab, TGB tidak pernah menunjukkan sinyal bahwa Zul-Rohmi akan berpisah,” terang Ihsan.
Sejauh ini, Ihsan menyebutkan bahwa TGB menunjukkan sinyal-sinyal bahwa Zul-Rohmi akan terus berpasangan. Kecuali, ada hal-hal amat luar biasa yang bisa mengakibatkan mereka terpisah.
Sampai saat ini jumlah kursi di DPRD NTB, baik dari fraksi PKS dan Perindo memang masih kurang, Ihsan menerangkan bahwa hal itu masih bisa tertangani. Namun, sekali lagi, apapun kondisinya, Ihsan menyatakan bahwa kunci keputusan tetap ada pada tangan TGB.
“Apabila Zul-Rohmi tidak berpasangan, maka paslon lain akan lebih mudah mengalahkan mereka. Akan tetapi, jika Zul-Rohmi lanjut, maka peluang paslon lain tidak akan mudah,” tandas Ihsan. (GSR)