Mataram (NTBSatu) – Museum Negeri NTB menggelar rapat technical meeting Lomba Foto Story untuk menjelaskan tata cara dan teknis perlombaan. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Samalas, Museum Negeri NTB, Rabu, 15 November 2023.
Technical meeting ini bertujuan untuk menjelaskan kepada peserta lomba mengenai tata cara perlombaan, termasuk terkait aturan dan sistematika perlombaan.
Peserta yang mengikuti technical meeting merupakan peserta yang telah mendaftarkan diri pada tahap pertama, yakni tanggal 9 sampai 14 November 2023.
Sementara bagi yang masih berminat ikut, bisa mendaftarkan diri pada tahap kedua, yang dibuka mulai hari ini, tanggal 16 sampai 19 November 2023. Lalu, untuk technical meeting akan dilaksanakan Senin, 20 November 2023.
Ketua Panitia Lomba, Yunita, S.S., mengatakan, pihaknya membuka pendaftaran secara dua tahap sebagai upaya untuk memberikan peluang dan kesempatan bagi mahasiswa maupun siswa untuk mendaftar.
“Jadi peserta yang hadir pada rapat technical meeting tahap pertama ini berjumlah 73 orang yang terdiri dari mahasiswa dan siswa-siswi SMK, SMA, dan MA,” katanya, Rabu, 15 November 2023.
Berita Terkini:
- Gembar-gembor NTB Mendunia, Petani Jagung Menjerit Akibat Harga Anjlok
- Peternak Sapi Demo di Pelabuhan Gili Mas, 14 Ekor Mati karena Dehidrasi
- Maia Estianty Kenang Kebaikan Hotma Sitompul dan Sesal Rossa Lewatkan Telepon Terakhir Mendiang Titiek Puspa
- iPhone 17 Segera Meluncur, Bentuk Kameranya Jauh Berubah
Ia menjelaskan, untuk technical meeting tahap kedua akan dilakukan dalam bentuk virtual Zoom. Sebab, peserta yang mendaftar tidak hanya di Pulau Lombok saja, tetapi berasal juga dari Pulau Sumbawa dan Universitas Udayana, Bali.
“Luar biasa, pesertanya tidak hanya dari Lombok saja, tapi ada dari Pulau Sumbawa yaitu Kabupaten Dompu dan Sumbawa Besar. Bahkan, ada yang ikut dari Universitas Udayana”, ungkapnya.
Sementara itu Kepala Museum Negeri NTB, Ahmad Nuralam, S.H., M.H., menyampaikan, perlombaan foto ini bertujuan untuk menginventarisasi memori budaya dalam bentuk foto.
Dengan begitu, tambahnya, hasil karya foto peserta nantinya akan dibikinkan buku sebagai wujud memori kolektif tentang warisan budaya.
“Jadi semua hasil karya peserta, semuanya nanti dicetak dalam bentuk buku berlabel ISBN. Sehingga karya tersebut bisa menjadi memori kolektif bagi kita,” paparnya saat sambutan.
Ia juga menerangkan, dalam upaya melestarikan budaya diperlukan keterlibatan semua pihak. Sehingga menurutnya, kegiatan ini merupakan wujud upaya bersama untuk melestarikan budaya yang berada di NTB.
“Jadi harapan kami, dengan adanya lomba ini dapat menjadikan kita lebih mengenal warisan kebudayaan,” harapnya. (JEF/*)