Lagi, Warga Gotong Jenazah Lewat Jalan Rusak Desa Batu Jangkih Lombok Tengah
Mataram (NTBSatu) – Jalan rusak hambat perjalanan terakhir Badilah (60 tahun). Jenazah warga Dusun Gerintuk, Desa Batu Jangkih, Kecamatan Praya Barat Daya, Lombok Tengah ini, harus rela digotong menuju ke kediamannya karena jalan rusak parah.
Korban jalan rusak di Desa Batu Jangkih, bukan hanya menimpa Badilah. Beberapa waktu lalu, Ronah (40), perempuan asal Dusun Gerintuk, juga harus rela ditandu. Saat itu, tiba-tiba ia merasa tubuhnya kaku dan tidak bisa berjalan saat sedang mencari rumput di sekitar kawasan tersebut.
Dalam video yang beredar, sejumlah warga menggotong jenazah Badilah pada malam hari. Tampak warga menggotong jenazah menggunakan bambu dan sarung, melewati jalan rusak tersebut menuju ke rumah duka.
Soal jenazah yang digotong, Kepala Desa Batu Jangkih, Saurim membenarkannya. Ia mengatakan, almarhum meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram kemarin malam.
“Sudah dirujuk ke Rumah Sakit Mataram dan meninggal di rumah sakit,” kata Saurim kepada NTBSatu, Selasa, 16 Desember 2025.
Saurim juga tak menampik, ruas jalan yang menuju rumah almarhum memang mengalami rusak parah. Mengakibatkan mobil ambulans yang membawa jenazah Badilah tidak bisa langsung ke kediamannya.
“Pas di bawa pulang pakai ambulans tidak bisa langsung ke rumah duka, akibat rabat yang belum bisa dilewati. Memang jalan itu rusak,” jelasnya.
Ia menyampaikan, jalan rusak menuju Dusun Gerintuk ini merupakan kewenangan kabupaten. Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah sedang melakukan perbaikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Pengerjaannya belum jadi, sehingga mobil atau kendaraan roda empat tidak bisa masuk karena jalan tersebut sedang dirabat. Mengalami keterlambatan karena faktor cuaca,” jelasnya.
Peristiwa Terus Berulang
Sebelumnya, kejadian miris serupa menimpa Ronah (40), perempuan asal Dusun Gerintuk, Desa Batu Jangkih, Kabupaten Lombok Tengah.
Saat itu, ia sedang mencari rumput di sekitar kawasan tersebut. Namun, ia tiba-tiba merasa tubuhnya kaku dan tidak bisa berjalan.
Dalam keadaan membutuhkan perawatan segera, Ronah harus berjibaku dengan kondisi jalan yang rusak parah dan tidak bisa dilintasi kendaraan. Mengakibatkan ia ditandu oleh warga setempat menuju rumahnya, dari tempat mengambil rumput.
Dalam video yang NTBSatu dapatkan, terlihat warga setempat menandu Ronah menggunakan sarung yang terikat pada sebatang bambu. Kejadian tersebut terjadi pada Senin, 27 Januari 2025 lalu.
Kondisi jalan tak beraspal dan penuh dengan bebatuan, terlihat memang sulit kendaraan lintasi. Setelah Ronah, peristiwa pilu juga terjadi di Dusun Pemoles, Desa Batu Jangkih, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah.
Warga terpaksa menandu seorang perempuan untuk pergi berobat lantaran jalan yang rusak parah. Warga menggotong perempuan sakit tersebut sampai Puskesmas setempat, lantaran kendaraan roda empat tidak bisa melintas di jalan terjal tersebut.
Selain itu, pada Selasa, 1 April 2025 lalu, lagi-lagi seorang warga Dusun Gerintuk 2 yang meninggal dunia di Puskesmas Batu Jangkih tidak bisa dipulangkan karena tidak ada akses.
“Ada jembatan tapi belum jadi, dan jalan pun rusak dan terjal, tidak bisa dilalui roda empat. Kami mohon bantuannya,” ucap Abdurrahman, warga setempat meminta bantuan melalui pesan suara WhatsApp.
Ia berharap, siapa pun yang mendengar voice note atau pesan suara yang ia kirim bisa tersampaikan ke Presiden, Gubernur dan Bupati Lombok Tengah. Selain jembatan rusak, jalan di jalur dusun tersebut tak layak dilalui.
“Mohon agar warga yang punya akses, sampaikan ini ke pemerintah. Ini tentang rasa kemanusiaan,” ujarnya.
Pesan suara itu terkirim ke sejumlah Grup WhatsApp, salah satunya “Pojok NTB”. Selain pesan suara, potongan video dan foto terlampir sebagai keterangan pelengkap peristiwa. Termasuk ke Grup WhatsApp “Sasambo”. (*)



