Mataram (NTBSatu) – Ada 12.632.117 investor di pasar modal tanah air hingga Maret 2024. Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebanyak 6,68 persen atau sebanyak 843.825 merupakan investor yang bekerja sebagai ibu rumah tangga (IRT) alias emak-emak.
“Angkanya lebih tinggi 1,41 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebanyak 832.097 investor,” jelas Kepala Divisi Riset Bursa Efek Indonesia, Verdi Ikhwan dalam pemaparan Pencapaian Pasar Modal Indonesia dan Daerah di Mataram, beberapa waktu lalu.
Adapun nilai aset investasi ibu rumah tangga pada Maret 2024 mencapai Rp79,25 triliun. Nilai tersebut terdiri dari total kepemilikan aset IRT di C-BEST yang sebanyak Rp64,40 triliun dan kepemilikan di S-INVEST yang sebanyak Rp14,85 triliun.
Sebagai informasi, C-BEST merupakan platform elektronik yang mendukung aktivitas penyelesaian transaksi saham dan surat berharga lainnya. Sementara S-INVEST merupakan platform elektronik yang mengadministrasikan pelaporan dan penyelesaian transaksi reksa dana.
Kendati demikian, Verdi menyebut nilai tersebut mengalami turun tipis 0,79 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Per Februari 2024, total aset yang dimiliki IRT di pasar modal sebanyak Rp79,88 triliun.
Berita Terkini:
- iPhone 17 Segera Meluncur, Bentuk Kameranya Jauh Berubah
- Balapan Sperma Pertama di Dunia akan Digelar, Cek Tanggalnya
- Peternak Menjerit, Ratusan Sapi Kurban Terancam Mati di Pelabuhan Gili Mas
- Harga Jagung Anjlok di Pulau Sumbawa, PWPM NTB Desak Gudang Nakal Disanksi
Sementara itu, jika dibandingkan dengan posisi akhir 2023, nilai aset investasi IRT di pasar modal masih lebih tinggi 0,79 persen. Sepanjang 2023, total aset yang dimiliki IRT mencapai Rp78,63 triliun.
“Melihat dari sisi jumlahnya, investor IRT terus meningkat sejak 2020. Namun, nilai aset IRT di pasar modal paling tinggi tercatat pada 2022 yang sebanyak Rp82,18 triliun,” tukasnya. (STA)