Mataram (NTB Satu) – Cuaca buruk sejak akhir tahun 2022 mengakibatkan gagal panen di Kota Mataram.
Meski kondisi cuaca terbilang ekstrem selama berbulan-bulan, namun dilaporkan Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram, kerusakan tanaman atau gagal panen masih pada skala kecil.
“Ada gagal panen, tapi tidak besar. Artinya di bawah satu hektar (setiap petani),” ucap Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Distan Kota Mataram, Umar Ismail tanpa menyebutkan angka pasti, Selasa, 31 Januari 2023.
Ia menerangkan, ketika kerusakan terjadi dalam skala kecil, pihaknya dapat dengan mudah memberikan penanganan bagi para petani.
“Kerusakan akibat hama yang sulit dikontrol saat musim hujan misalnya, tim lapangan kita turun untuk memberi bantuan obat-obatan,” imbuhnya.
Kemudian, apabila kerusakan terjadi dalam skala besar atau melebihi satu hektare, petani di Kota Mataram yang disebutkan mayoritas terdaftar dalam program Asuransi Usaha Tani Pangan (AUTP) akan mendapatkan ganti rugi Rp6 juta per hektarnya.
“Kalau kerusakan ringan kita beri penanganan. Kalau besar, petani dapat asuransi,” pungkasnya.
Berdasarkan penuturan Adi, seorang petani di wilayah Jempong Baru, cukup banyak petani di wilayah tersebut yang mengalami kerusakan tanaman, namun tidak begitu parah.
“Ada kerusakan, kalau saya hanya sedikit, ini baru kita panen padi. Untuk petani lain, kalau tidak salah diberi bantuan, yang kerusakannya besar,” tutur Adi. (RZK)