Hasil Panen Padi di Pringgabaya Anjlok Akibat Kekurangan Air

Lombok Timur (NTBSatu) – Puluhan petani padi di Desa Batuyang, Kecamatan Pringgabya, Kabupaten Lombok Timur, mengalami penurunan hasil produksi pada musim panen tahun ini.
Pasalnya, padi yang mereka tanam akhir 2023 lalu kekurangan air karena dilanda kekeringan akibat terjadinya fenomena El Nino.
Salah seorang petani di Desa Batuyang, Suyani, mengungkapkan memasuki masa tanam, debit air irigasi mengalami penurunan hingga penanaman padi terpaksa diundur.
“Kami sempat menunda hingga satu bulan untuk melanjutkan menanam padi karana kekeringan,” kata Suryani, Jumat, 3 Mei 2024.
Berita Terkini:
- Jangan Petik Buah Sebelum Matang, Renungan Menuju NTB Tanpa Pengantin Anak
- Pemkot Mataram Fasilitasi Seragam Gratis Bagi Siswa Kurang Mampu
- NTB Makin Dilirik Wisatawan, Pengeluaran Wisnus Capai Rp2,87 Juta per Perjalanan
- SiLPA Mataram Tembus Rp166 Miliar, Wali Kota Pastikan Alokasi untuk Layanan Publik Prioritas
- Refleksi Hari Jadi Bima ke-385 Tahun: Sejarah Singkat, Potret Masalah, dan Wacana Heterarki Sosial Masyarakat
Kata Suryani, kondisi tersebut benar-benar di luar prediksi para petani. Pasalnya, pasokan air saat akhir tahun biasanya selalu berlimpah karena musim penghujan.
“Tahun ini sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Air sawah kurang, bahkan tidak ada,” ucapnya.
Fenomena iklim ini pun membuat kualitas dan kuantitas panen padi anjlok. “Bobot padi jadi turun bahkan sampai tidak ada isinya,” ungkapnya.
Hasil panen dari luas lahan 20 are yang biasanya mencapa 20 kuintal, pada musim panen tahun ini hanya menghasilkan 9 kuintal. (MKR)