Mataram (NTB Satu) – Pulau Lombok kini jadi pusat perhatian dunia, khususnya penggemar otomotif. Pasalnya sejumlah perhelatan otomotif dunia akan digeber sepanjang tahun 2022. Namun pagelaran sport tourism ini terkesan menumpuk di Pulau Lombok, sehingga muncul harapan agar Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah bersikap adil dengan menggeser sejumlah kejuaraan lainnya ke Pulau Sumbawa.
Sebagaimana diketahui, Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika menjadi magnet bagi para promotor untuk menggelar berbagai perhelatan. Seperti, tes pra musim MotoGP, seri utama MotoGP, berlanjut ke World Superbike (WSBK), Idemitsu Asian Talent Cup (IATC) dan GT World Challenge.
Berbagai “pesta” olahraga otomotif yang terpusat di Mandalika Lombok ini lantas memicu reaksi, dibuktikan munculnya tagar #Sumbawadapatapa?.
Aspirasi itu kemudian terjawab dengan ditunjuknya Kabupaten Sumbawa jadi tuan rumah Motocross Grand Prix (MXGP). Sebuah perhelatan balap motor cross paling elit, bukan hanya di Asia tapi juga dunia. Kejuaraan tersebut berada di bawah naungan FIM atau Federation Internationale de Motocyclisme, sama seperti kejuaraan MotoGP.
Awalnya diragukan, MXGP akhirnya mendekati kenyataan. Promotor resmi mengeluarkan jadwal, Indonesia akan mendapat jatah dua kali menggelar balapan Motor Cross. Sumbawa akan jadi tuan rumah pertama tanggal 26 Juni 2022 di kawasan Samota. Berlanjut tanggal 3 Juli di Jakarta.
“Setelah Mandalika Lombok dalam event MotoGP dunia, Alhamdulillah Samota Sumbawa kini masuk sebagai venue MXGP dunia,” tulis Gubernur NTB Zulkfielimansyah di akun Instagram @zulkieflimansyah, Kamis 27 Januari 2022.
Gubernur menyatakan kejuaraan Motor Cross tingkat dunia tersebut bakal mendatangkan ratusan ribu penonton sama halnya seperti MotoGP yang nantinya akan dihadiri 100 ribu penonton, baik mancanegara maupun domestik.
Ini kemudian makin menguatkan kejuaraan kejuaraan dunia tidak lagi terpusat di Pulau Lombok, melainkan Pulau Sumbawa.
Berbeda situasi setelah tagar #Sumbawadapatapa. Pasca kejuaraan MXGP dipastikan terlaksana di Sumbawa, dari Bima dan Dompu sepi tagar serupa.
Kendati demikian, Gubernur sudah membaca psikologi masyarakat tersebut dengan mengumumkan lebih dini sebuah kejuaraan dunia tidak kalah bergengsi lainnya. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menawarkan Dompu perhelatan Extreme E.
Extreme E adalah sebuah seri balapan off road internasional yang diawasi FIA yang menggunakan mobil SUV bertenaga listrik.
Gubernur mengumumkan daerah yang tepat untuk melaksanakan perhelatan tersebut ialah Dompu. “Langsung nama yang muncul Tambora! Insya Allah akan segera di explore,” tulisnya.
Setelah Lombok dapat MotoGP, Sumbawa bakal jadi tuan rumah MXGP dan di Dompu akan digeber Extreme E, harapan yang perlu dijawab adalah, Bima dapat apa?
Harapan tersebut tergambar dari pertanyaan netizen di akun instagram ghalib_abuftaim yang berkomentar di kolom akun Gubernur NTB @zulkieflimansyah.
“Hanya Lombok dan Sumbawa yang dibenahi dan diperjuangkan, saya harapkan jangan dari sektor balap saja yang diadilkan tapi semuanya seperti infrastruktur, pembangunan kota, dll,” tulisnya.
Gubernur tentu memahami kondisi psikologis masyarakat Bima dan cara mereka mengekspresikan keinginannya. Merespon itu, ia berharap semua pihak sabar, karena tidak semua hal bisa dikerjakan dengan cepat serta optimal, namun butuh proses.
“Tentu tak bisa semuanya sekaligus. Doakan semuanya berjalan lancar dan sesuai rencana,” tulis Gubernur. (GSR)