Mataram (NTBSatu) – Kedua kalinya, MotoGP digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok yang menjadi sirkuit kebanggaan Indonesia. Berbagai pembenahan dan evaluasi dilakukan untuk menyukseskan pergelaran balapan dunia di tanah Lombok tersebut.
Di balik kemegahan Sirkuit Mandalika, ternyata memiliki perjalanan yang sangat panjang untuk bisa menyelenggarakan event dunia tersebut, dan masih panjang lagi perjalanan menjadi pusat investasi baru di Indonesia.
Managing Director ITDC Mandalika 2019-2020, I Wayan Karioka mengatakan keterlibatan PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dalam membangun Mandalika memiliki perjalanan yang cukup panjang.
Berita Terkini:
- Dirut AMMN Mengundurkan Diri, Arief Widyawan Sidarto Calon Pengganti
- NTB Catatkan 976 Kekerasan Perempuan dan Anak, SPN Serukan Aksi Kolektif
- Dewan Apresiasi Langkah Gubernur Iqbal Percepat Realisasi Proyek Pembangunan
- Mahasiswa STKIP Taman Siswa Bima Hidupkan Budaya “Peta Kapanca” Lewat Proyek Public Speaking
Terpilihnya ITDC membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika berkaca dari kesuksesan dalam membangun Nusa Dua Bali. Namun tentu saja membangun Mandalika tidak seperti membangun Nusa Dua. Mandalika memiliki luas sekitar 1.200 hektare, sementara Nusa Dua hanya sekitar 300 hektare.
“Mandalika empat kali lebih luas dari Nusa Dua. Mandalika 1.200 hektare sehingga menjadi sebuah tantangan. Mendesain Mandalika mulai dari belakang, mau jadikan apa sih Mandalika ini. Kita kaji sebaik-baiknya, kita libatkan konsultan,” kata Karioka dalam diskusi pariwisata disadur dari Youtube @Lombok Peduli Pariwisata, Sabtu 14 Oktober 2023.
Untuk mendesain Mandalika seperti sekarang ini dibuat sebuah masterplan mulai dari sirkuit, fasilitas hiburan, kawasan perbelanjaan dan lainnya. Langkah tersebut untuk menarik investor mau berinvestasi di Mandalika.
“Dibuat suatu masterplan bahwa di sini akan ada sirkuit, akan ada fasilitas hiburan, kawasan perbelanjaan, pelabuhan dan sebagainya. Itu dikombinasi dalam satu pengembangan kawasan. KEK diberi kemudahan regulasi yang ramah investasi supaya dana investasi di awal tidak besar untuk menarik investor,” ujarnya.