Kota Bima (NTBSatu) – Penjabat (Pj) Wali Kota Bima, H. Mohammad Rum buka suara mengenai adanya dugaan keterlibatan sejumlah tenaga honorer Pemkot Bima dalam kegiatan politik praktis.
Di mana, sejumlah pegawai honorer Pemkot Bima tersebut melakukan konsolidasi di salah satu grup WhatsApp untuk mendukung Pj Wali Kota Bima di Pilkada 2024 mendatang.
Aji Rum – sapaan Pj Wali Kota Bima – mengaku, gerakan konsolidasi oleh tenaga honorer itu di luar kendalinya. Bahkan dirinya tidak tahu-menahu terkait konsolidasi tersebut.
“Tanya saja sama mereka kenapa bisa seperti itu, kalimat ingin berterima kasih ke Pak Pj karena membantu, itu kan bahasanya dia (pegawai honorer, red). Tapi yang jelas itu bukan saya yang menyuruhnya,” jelas Aji Rum, Rabu, 26 Juni 2024.
Meski demikian, lanjutnya, dirinya tetap memberi imbauan kepada seluruh pegawai Pemkot Bima agar tidak terlibat kegiatan politik praktis.
Namun urusan konsilidasi itu, ia menegaskan tidak terlibat apalagi menyuruh sejumlah pegawai honorer tersebut.
“Mungkin inisiatif sendiri, bebas merdeka lah,” ujarnya.
Aji Rum berasumsi, sejumlah tenaga honorer memberikan apresiasi kepada dirinya, lantaran sudah berinisiatif menyurati KemenPAN-RB untuk menambah formasi pengadaan ASN PPPK Pemkot Bima Tahun 2024.
“Dan Alhamdulillah mereka (KemenPAN-RB, red) akan berbicara sama Menteri Keuangan karena ini berkaitan pula dengan masalah keuangan,” jelasnya.
Sebelumnya ramai diberitakan, sejumlah pegawai honorer Pemkot Bima melakukan konsolidasi untuk mendukung salah satu bakal calon wali kota di Pilkada Kota Bima 2024 mendatang.
Ajakan itu disampaikan MN (inisial) melalui salah satu grup WhatsApp yang berisikan sejumlah tenaga honorer Kategori Dua (K2) dan non-K2 Pemkot Bima.
“Diharapkan kepada teman-teman yang merasa diri honorer di tiap OPD untuk membuat surat pernyataan sikap balas budi mendukung Pj Wali Kota Bima untuk naik jadi wali kota,” tulis MN di grup WhatsApp tersebut.
“Contoh format, nomor, nama, instansi/OPD, nomor handphone. Segera di bawa ke sekretariat supaya kita tahu mana yang dukung, mana yang tidak supaya kami bisa menindak lanjuti untuk diserahkan ke Pj wali kota untuk masuk ke format formasinya Dum,” tulisnya sambung.
MN yang dikonfirmasi siang ini mengaku, jika pesan WhatsApp di grup tersebut merupakan tulisannya.
Ia juga mengakui adanya kesalahan dalam penulisan pesan WhatsApp itu. Namun dirinya menegaskan, tidak ada unsur lain dari tulisan tersebut, apalagi sangkut pautnya dengan masalah politik.
“Chat itu memang punya saya, itu langsung dari nomor saya karena saya yang tulis, cuman saya akui ada kesalahan dalam tulisan itu, tidak ada unsur yang lain, (kegiatan politik praktis, red),” kata MN, Selasa, 25 Juni 2024.
Ia menegaskan, tulisannya tersebut tidak ada kaitannya dengan kegiatan Politik, hanya bentuk ajakan kepada tenaga honorer Pemkot Bima untuk mengucapkan terima kasih ke Pj Wali Kota Bima saat ini.
“Saya hanya mengajak Lillahi Ta’ala untuk mengucapkan terima kasih kepada pak Pj karena sudah membawa tangan, ada rasa kesenangan dan kebanggaan buat kita lah, spontan saja, tidak ada unsur yang lain,” pungkasnya.