Lombok Timur (NTBSatu) – Petani di Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur kini enggan menanam jagung setelah dilanda El Nino pada bulan sebelumnya.
Pasalnya, fenomena yang menyebabkan kemarau panjang itu membuat jagung yang ditanam petani mengalami gagal panen.
Menurut Kepala Dinas Pertanian (Distan) Lombok Timur, Sahri, gagal panen tersebut membuat petani enggan menanam ulang dan memilih tanaman yang lain.
“Kami tawarkan untuk menanam kembali, tapi mereka (petani) menolak. Petani lebih memilih menanam tembakau,” kata Sahri, Rabu, 17 April 2024.
Kini Kabupaten Lombok Timur sudah memasuki musim panen raya jagung. Fenomena El Nino pun diprediksi membuat hasil panen jagung tahun ini menurun.
Berita Terkini:
- Media Gathering DJP Nusa Tenggara: Bahas Modus Penipuan Pajak hingga Isu Perpajakan Terkini
- Semarak HUT ke-52, PDI Perjuangan NTB akan Kunjungi Pejuang Partai Hingga Gelar Mimbar Demokrasi
- Johan Rosihan Cek Pemagaran Laut di Tangerang, Sebut Berpotensi Melanggar Hukum
- KPK Sebut 885 Tambak Udang di NTB Beroperasi Secara Ilegal
Sebelumnya, pihaknya memperkirakan produksi jagung Lombok Timur tahun ini akan berkurang sekitar 12 ribu ton akibat kemarau panjang.
Meski begitu, memasuki musim panen raya ini, harga jagung di Lombok Timur mulai menurun. Dari yang sebelumnya mencapai Rp8.000 per kilogram kini menjadi Rp4.500-5.000 per kilogram di tingkat petani. (MKR)