DP3AKB Kaji Potensi Kekerasan pada Tradisi Sunat Perempuan di Lotim
Selong (NTBSatu) – Penolakan praktik sunat perempuan oleh berbagai kelompok tengah menjadi sorotan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Lombok Timur.
Bersama lembaga terkait, DP3AKB Lombok Timur menyebut akan mengkaji secara dalam terkait potensi pelanggaran dan kekerasan terhadap perempuan dalam praktik tersebut.
Terlebih tradisi sunat perempuan masih banyak terjadi di Lombok Timur. Pada satu sisi juga menuai polemik dan ada pula yang sudah meninggalkan.
“Masalah sunat perempuan itu perlu kita bicarakan dengan LPSDM,” kata Kepala DP3AKB Lombok Timur, H. Ahmat, Rabu, 3 Januari 2024.
Selain faktor kekerasan, dampak kesehatan juga menjadi salah satu tolok ukur utama dalam penilaian tersebut.
Berita Terkini:
- Jokowi Jadi Pembicara Forum Ekonomi Bloomberg di Singapura Besok
- Dua Anggota DPRD NTB Disebut Berperan Bagi Uang “Siluman”
- Sumbawa Catat Penurunan Stunting 10,58 Persen, Target Kategori Hijau Desember
- Wabup Ansori Sebut CFN Dorong Peningkatan PAD Kabupaten Sumbawa
Hasil kajian itu nantinya akan menghasilkan rekomendasi, apakah tata caranya perlu diperbaiki atau praktiknya dilarang total.



